30 Negara Siap Unjuk Gigi di KTT BRICS Rusia, di Mana Posisi Indonesia?
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT BRICS) tinggal tiga minggu lagi. Sejumlah negara yang tertarik untuk bergabung dengan blok tersebut baru-baru ini telah mengkonfirmasi partisipasi mereka.
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov mengungkapkan, 30 negara akan menghadiri KTT tersebut dengan beberapa negara mengharapkan undangan untuk secara resmi bergabung dengan aliansi tersebut.
Secara khusus, Ryabkov mengatakan bahwa 30 delegasi telah mengkonfirmasi keikutsertaan mereka dan keanggotaan negara-negara baru dapat dipertimbangkan. Ini termasuk beberapa negara dari Asia, Afrika, dan kawasan Timur Tengah.
Baca Juga:Apakah BRICS Benar-benar Bisa Meruntuhkan Kejayaan Dolar AS?
Menurut dia Turki juga akan hadir setelah mengajukan permohonan resmi untuk bergabung dengan BRICS bulan lalu. Aliansi BRICS memberikan harapan bagi negara-negara berkembang, yang ingin melepaskan diri dari dolar AS. Negara-negara berkembang menghadapi tantangan karena harus menanggung beban dolar AS.
Oknum Jahil Edit Laman Wikipedia Timnas Indonesia, Skuad Garuda Diperkuat 25 Pemain Naturalisasi!
Negara-negara berkembang ingin menggunakan mata uang lokal untuk perdagangan sebagai upaya memperkuat ekonomi asli mereka. Namun, dolar AS menghambat potensi pertumbuhan mereka. Oleh karena itu, negara-negara ini sekarang melihat ke depan menuju KTT yang akan datang sebagai potensi untuk keluar dari pelemahan dolar AS.
Baca Juga:Jenderal Komandan Pasukan Quds Iran Hilang setelah Serangan Israel di Beirut
Melansir dari Watcher Guru, KTT BRICS dijadwalkan akan diselenggarakan pada 22-24 Oktober 2024 di Kazan, Rusia. Menu diskusi akan dibahas mengenai kelanjutan dedolarisasi, pengembangan mata uang BRICS, dan berapa banyak negara yang akan terlibat dalam perluasan ini.
Menteri Luar Negeri Belarus Maxim Ryzhenkov baru-baru ini mengungkapkan bahwa BRICS berencana untuk menambah 10 negara pada KTT ke-16. Dia berharap Belarus akan menjadi salah satu dari 10 negara tersebut.