Dosen Manajemen FEB UNAIR Dorong Pengembangan Potensi Wisata dan Pertanian Organik di Penanggungan
MOJOKERTO, iNewsSurabaya.id – Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Airlangga (UNAIR), melalui skema hibah pengabdian masyarakat, terus menunjukkan kepeduliannya terhadap isu-isu yang dihadapi oleh masyarakat sekitar. Salah satu wujud nyata kepedulian tersebut diwujudkan dalam kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Penanggungan, Kecamatan Trawas, Mojokerto.
Desa tersebut memiliki potensi besar dalam sektor pertanian organik dan pariwisata. Kegiatan pengabdian masyarakat ini berkolaborasi dengan Mitra Kelompok Petani Organik Brenjonk. Desa Penanggungan memiliki potensi luar biasa dalam bidang pertanian organik serta pariwisata.
Produk unggulan desa ini meliputi sayur-sayuran dan buah-buahan organik, hasil dari tanah subur yang mendukung pertumbuhan tanaman yang berkualitas. Desa ini juga dikenal dengan Kampung Organik Brenjonk yang menawarkan berbagai unit usaha, seperti Unit Sayur Organik, Unit Homestay, Unit Wisata Edukasi, serta Kuliner Sawah.
Hanya saja, meskipun memiliki panorama alam yang indah dan sumber daya yang melimpah, pengelolaan potensi desa tersebut masih belum maksimal, terutama dalam hal promosi dan pengembangan produk wisata.
Melalui kegiatan pengabdian masyarakat pada tanggal 14 September 2024, tim dari Departemen Manajemen FEB UNAIR yang diketuai oleh Dr. Puput Tri Komalasari, SE., M.Si., MM., memberikan pelatihan yang dirancang untuk membantu masyarakat mengoptimalkan pengelolaan usaha mereka. Jumlah peserta yang hadir pada pelatihan tersebut sebanyak 25 orang yang terdiri dari dari anggota Komunitas Organik Brenjonk.
Terdapat 3 aspek penting yang menjadi fokus pelatihan yaitu digital marketing, pengembangan produk wisata, dan public speaking. Pelatihan digital marketing yang disampaikan oleh Dr. Tri Siwi Agustina, SE., M.Si. diharapkan mampu meningkatkan keterampilan masyarakat, terutama dalam hal pemasaran produk secara online serta menekankan pentingnya aspek packaging serta promosi produk.
Materi ini sangat relevan terutama bagi Unit Sayur Organik dalam memperkenalkan produk sayur organik Kampung Organik Brenjonk secara lebih luas, tidak hanya untuk wilayah Jawa Timur saja.
Materi pelatihan berikutnya terkait dengan pengelolaan dan pengembangan produk wisata. Pelatihan ini dirancang agar Komunitas Organik Brenjonk terutama Unit Wisata Edukasi dapat mengembangkan potensi wisata yang dimiliki desa dan merancang paket-paket wisata sesuai dengan kebutuhan stakeholders.
Tutus Wahyu Widagdo, S.Pd, M.PSDM, menjelaskan bahwa upaya untuk memperluas target wisatawan dapat dilakukan melalui strategi segmenting, targeting dan positioning yang tepat. Selanjutnya, Wenti Krisnawati, SE., MSM., CPS., memberikan wawasan mengenai public speaking dan etika serta etiket ketika berhadapan dengan pelanggan (customer).
Materi ketiga ini sangat penting untuk mendukung Unit Usaha Homestay dan Kuliner Sawah agar dapat memberikan pelayanan yang profesional. Pelatihan disajikan dengan bahasa yang cukup sederhana, dalam situasi yang santai namun efektif untuk menyampaikan pesan utama dari setiap materi.
Selain itu, narasumber juga melakukan simulasi dan role play yang dilakukan oleh peserta sehingga peserta lebih memahami materi yang disajikan.
Di sela-sela materi juga diselipkan ice breaking yang bertujuan untuk meningkatkan rasa kebersamaan dan saling memiliki di antara anggota komunitas. Peserta tampak antusias mengikuti materi pelatihan dan aktif memberikan respon pada setiap pemateri.
Pada akhir acara, Slamet selaku Direktur Komunitas Organik Brenjonk memberikan kesan dan pesan untuk keberlanjutan acara ini.
“Saya berharap, kegiatan ini tidak berhenti di sini, melainkan diteruskan menjadi aktivitas yang berkelanjutan agar Komunitas Organik Brenjonk dapat semakin meningkatkan eksistensi, serta kualitas produk dan pelayanannya makin bagus,” imbuhnya.
Sekretaris Desa Penanggungan, Yunita Afrilia, yang juga hadir dalam pelatihan ini turut merasa senang dan mendapatkan pengetahuan baru yang dapat diimplementasikan secara langsung oleh anggota Komunitas Organik Brenjonk.
“Materinya sangat menarik, dosen yang memberikan materi juga bagus sehingga peserta yang mengikuti materi juga senang dan tidak mengantuk karena pemberian materi juga diikuti dengan praktik-praktik langsung,” jelasnya. Yunita Afrilia berharap kegiatan ini bisa terus dilanjutkan di masa mendatang.
Program pengabdian masyarakat ini juga sejalan dengan indikator Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan ke-1, yaitu pengentasan kemiskinan, dan tujuan ke-8, yakni peningkatan pertumbuhan ekonomi melalui kesempatan kerja yang produktif serta pekerjaan yang layak.
Dengan pelatihan ini, diharapkan masyarakat Desa Penanggungan dapat lebih mandiri dan mampu memanfaatkan potensi desa untuk meningkatkan pendapatan, sehingga pada akhirnya dapat berdampak positif terhadap kesejahteraan ekonomi mereka.
UNAIR sebagai institusi pendidikan tinggi menunjukkan kepeduliannya tidak hanya pada pengembangan ilmu pengetahuan, tetapi juga pada keberdayaan masyarakat melalui berbagai kegiatan pengabdian masyarakat yang berkelanjutan.