Kecamatan Cimanggu Bersama Puskesmas Monitoring Pemberian Makanan Tambahan untuk Balita
CILACAP, iNewsPurwokerto.id-Pemerintah Kecamatan Cimanggu mendukung penuh program unggulan dari Pj Bupati Cilacap Muhammad Arief Irwanto. Salah satu dari enam fokus utama adalah penanganan kemiskinan ekstrem dan stunting.
Camat Cimanggu Bambang Tutuko meminta supaya penanganan stunting dengan menjadi prioritas di wilayahnya. Karena sesuai salah satu dari enam fokus Pj Bupati Cilacap. "Kami terus mendorong agar penanganan kemiskinan ekstrem dan stunting senantiasa digalakkan. Apalagi hal itu sesuai dengan fokus Pak Pj Bupati,"jelasnya di sela-sela monitoring penyaluran Pemberian Makanan Tambahan (PMT) pada Rabu (2/10/2024).
Menurut Camat, pihak Kecamatan Cimanggu bersama Puskesmas lebih intens dalam melakukan monitoring penyaluran Pemberian Makanan Tambahan (PMT) agar distribusinya berjalan tepat sasaran.
"Penanganan stunting ini merupakan salah satu program Pj. Bupati Cilacap yang harus kita realisasikan untuk menjaga kesehatan anak dan menurunkan angka stunting," ujarnya.
Kegiatan monitoring kali ini dilakukan di Dusun Panusupan, Desa Cimanggu, dengan hasil yang memuaskan. "Alhamdulillah, semua berjalan lancar," tambah Bambang.
Sementara Kepala Puskesmas Cimanggu 1 Agung Budiono menekankan pentingnya pemberian makanan bergizi bagi anak-anak yang mengalami kekurangan gizi dan stunting.
"Saat ini, kami memberikan makanan tambahan seperti telur dan susu kepada puluhan anak-anak, dan semuanya dimakan habis, menandakan bahwa mereka memang menyukai makanan tersebut," jelas Agung.
Lebih lanjut, Agung menjelaskan bahwa edukasi kepada orang tua sangat penting untuk memastikan anak-anak menerima asupan gizi yang memadai.
"Keterbatasan ekonomi bukanlah faktor utama penyebab stunting atau kurang gizi. Kami secara rutin memberikan edukasi kepada para orang tua tentang cara memberikan makanan bergizi meski dengan bahan yang sederhana," pungkasnya.
Seperti diketahui, ada enam fokus utama pembangunan di Cilacap saat sekarang, salah satunya adalah penanganan kemiskinan ekstrem dan stunting. Selain itu, ada peningkatan pelayanan kesehatan (termasuk penanganan TBC) dan pendidikan kesehatan, pemberdayaan ekonomi lokal untuk menurunkan tingkat pengangguran terbuka, pengelolaan ketahanan pangan dan ekonomi sirkular, peningkatan reformasi birokrasi dan kualitas sumber daya aparatur serta pelayanan publik, serta peningkatan infrastruktur, transportasi, dan penanggulangan bencana.