7 Negara Arab dengan Pembelian Emas Terbesar, No Wahid Timbun 108,8 Ton
Qatar menempati posisi teratas di antara negara-negara Arab dalam urusan pembelian emas dari Januari 2022 hingga Juli 2024, menurut data terbaru dari Dewan Emas Dunia (WGC). Berikut daftar lengkap 7 negara Arab dengan pembelian emas terbesar.
Dorongan bank sentral Arab untuk memperkuat cadangan emas mereka sejalan dengan serangkaian kenaikan suku bunga untuk mencerminkan langkah Federal Reserve AS. Konflik geopolitik di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA) semakin mempengaruhi strategi pembelian bank- bank sentral ini.
Pada 18 September, Federal Reserve AS menurunkan suku bunga sebesar 50 basis poin, menetapkan kisaran suku bunga dana federal antara 4,75 hingga 5 - menandai langkah pertama sejak pertengahan Maret 2020 selama tahap awal pandemi COVID-19.
Akibatnya, harga emas melonjak ke level tertinggi dalam sejarah, mencapai USD2663,8 per ons pada penutupan perdagangan spot harian pada 26 September 2024.
Sebelumnya pada Maret 2022, Federal Reserve AS memulai strategi pengetatan moneter dengan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin, membawa kisaran suku bunga dana federal antara 0,25 hingga 0,5. Namun periode menjelang keputusan ini ditandai dengan beberapa perkembangan global yang berdampak signifikan pada harga emas.
Khususnya ketegangan antara Rusia dan Ukraina yang meningkat menjadi perang besar-besaran pada Februari 2022, dimana situasi tersebut bertahan hingga hari ini.
Cadangan Emas
Berikut adalah tampilan negara-negara Arab dengan pembelian emas tertinggi selama periode tersebut. Angka-angka yang diberikan untuk pembelian bersih mencakup peningkatan keseluruhan dalam kepemilikan emas selama periode ini.Kepemilikan emas Bank Sentral Qatar melonjak 52 ton, mencapai 108,8 ton, sementara bank sentral Irak menambahkan 51,9 ton untuk menempati posisi kedua. Selanjutnya Bank Sentral Mesir mengamankan tempat ketiga dengan menambahkan 45,8 ton ke cadangan emasnya.
Sedangkan Bank Sentral Libya meningkatkan cadangan emasnya sebesar 30 ton, untuk mengklaim tempat keempat dalam peringkat. Langkah-langkah ini memposisikan Libya di depan UEA (Uni Emirate Arab), Yordania, dan Oman. Terutama untuk Oman mencetak lonjakan cadangan emas yang luar biasa, mendorongnya ke posisi ketujuh dalam daftar.
Berikut daftar 7 Negara Arab dengan Pembelian Emas Terbesar
1. Qatar
Pembelian bersih: 52 tonTotal kepemilikan: 108,8 ton
Pembelian emas bersih Qatar berjumlah 52 ton dari Januari 2022 hingga Juli 2024, dengan 35 ton dibeli pada 2022, diikuti oleh 9,2 ton pada 2023, dan 7,8 ton dalam tujuh bulan pertama 2024. Satu-satunya bulan yang terjadi adanya penjualan adalah Februari 2022, sebesar 6,1 ton. Sedangkan pembelian tertinggi terjadi pada Juli 2022, senilai 14,8 ton.
Pada akhir Juli 2024, cadangan emas Bank Sentral Qatar mencapai 108,8 ton dan merupakan 16 dari total cadangannya, menurut data terbaru dari WGC.
Menyusul keputusan terbaru oleh Federal Reserve AS, Bank Sentral Qatar menurunkan suku bunga sebesar 55 basis poin yang efektif berlaku pada 18 September, menetapkan suku bunga deposito pada 5,2, suku bunga pinjaman pada 5,7, dan suku bunga repo pada 5,45. Qatar telah mematok mata uangnya ke dolar AS sejak 1980.
2. Irak
Pembelian bersih: 51,9 tonYulianus Sagisolo : Masyarakat Harus Cerdas Memilih Pemimpin Untuk Perubahan Sorong Selatan
Total kepemilikan: 148,3 ton
Irak menempati posisi kedua dalam peringkat negara-negara Arab, dimana negara ini melakukan pembelian emas yang signifikan sejak 2022 dengan total mencapai 51,9 ton. Semua itu meningkatkan cadangan emas Irak menjadi 148,3 ton pada akhir Mei, mewakili 10,5 dari total cadangan bank sentral.
Pada Desember 2021, Irak memegang 96,4 ton emas, yang merupakan 8,7 dari total cadangan. Langkah ini adalah bagian dari strategi Irak untuk mendiversifikasi aset investasi dan lindung nilai terhadap ketidakpastian ekonomi dan politik secara global selama dua tahun terakhir.
Emas tetap menjadi bagian penting dari cadangan yang dimiliki oleh bank dan lembaga keuangan internasional, sebagai upaya meningkatkan stabilitas keuangan dan kelayakan kredit mereka.
Pada Juni 2022, Irak melakukan pembelian tertinggi sebesar 33,9 ton selama periode tersebut. Namun pada Juni 2023, Irak menjual kurang dari 0,1 ton, menandai satu-satunya penjualan bersih selama periode tersebut.
Selain itu Irak menempati urutan keempat di antara negara-negara Arab dalam hal cadangan emas, membuntuti Arab Saudi, Lebanon, dan Aljazair, berdasarkan laporan WGC.
3. Mesir
Pembelian bersih: 45,8 tonTotal kepemilikan: 126,7 ton
Bank Sentral Mesir (CBE) membeli 45,8 ton emas antara periode Januari 2022 dan Juli 2024, sehingga total kepemilikan emasnya menjadi 126,7 ton. Menurut WGC, 96,2 dari jumlah yang dibeli oleh Mesir selama periode tersebut terjadi selama Februari 2022, bulan yang sama saat pecahnya perang Rusia-Ukraina.
Bank Sentral Mesir terus melakukan pembelian dalam jumlah yang lebih kecil selama sisa periode. Mesir menghadapi beberapa tantangan ekonomi dan merupakan salah satu negara yang terkena dampak perang Rusia-Ukraina, diikuti oleh konflik yang semakin intensif di Timur Tengah, terutama wilayah Laut Merah.
Pendapatan tahunan Otoritas Terusan Suez Mesir menurun pada tahun fiskal 2023-2024, mencapai USD7,2 miliar. Angka tersebut mengalami penurunan dibandingkan dengan USD9,4 miliar pada tahun fiskal sebelumnya karena ketegangan yang sedang berlangsung di Laut Merah.
4. Libya
Pembelian bersih: 30 tonTotal kepemilikan: 146,7 ton
Bank Sentral Libya menaikkan cadangan emasnya sebesar 30 ton dari Januari 2022 hingga April 2024, yang semuanya dibeli pada Juni 2023. Pembelian tersebut membawa total cadangan emas Libya menjadi 146,7 ton pada April 2024, mewakili 12,5 dari total cadangan devisa.
Selain itu, Libya menempati urutan kelima di kawasan Arab dalam hal cadangan emas setelah Arab Saudi, Lebanon, Aljazair, dan Irak, masing-masing. Ini terjadi di tengah ketegangan politik yang sedang berlangsung di negara itu yang dimulai pada tahun 2011.
5. UEA
Pembelian bersih: 19,3 tonTotal kepemilikan: 74,7 ton
Uni Emirate Arab (UEA) membeli 19,3 ton emas sejak Januari 2022, sehingga total kepemilikan cadangan emas menjadi 74,7 ton pada April 2024. Cadangan emas UEA menyumbang 2,8 dari total cadangan devisanya, menunjukkan alokasi yang relatif sederhana dan menyoroti fokus investasi utama dari pembelian ini.
Pada September 2022, UEA mencatat puncak pembelian emas selama periode tersebut sebesar 10,5 ton, sedangkan Desember 2022 menjadi bulan dengan tingkat penjualan tertinggi, yaitu lima ton.
Data dari WGC menunjukkan bahwa Bank Sentral UEA (CBUAE) terlibat dalam berbagai kegiatan jual beli selama periode ini untuk menghasilkan keuntungan. Terutama karena sebagian besar saldo emasnya diperoleh dengan harga yang menguntungkan sebelum menyentuh rekor tertinggi berikutnya.
Bank sentral melanjutkan akumulasi cadangan emas pada awal 2015, membalikkan keputusan sebelumnya untuk melikuidasi semua kepemilikan emas dan mendiversifikasi cadangan devisanya dengan campuran mata uang global.
6. Yordania
Pembelian bersih: 9,8 tonTotal kepemilikan: 74,4 ton
Pembelian emas bersih Yordania menyentuh 9,8 ton sejak awal 2022, sehingga total cadangan emas menjadi 74,4 ton pada Juli 2024, yang mewakili 28,9 dari total cadangan devisa yang dimiliki oleh Bank Sentral Yordania. Semua ini menjadi strategi bank sentral untuk melakukan lindung nilai terhadap ketidakpastian geopolitik regional.
Pendekatan dengan pembelian emas menjadi sangat penting mengingat kedekatan Yordania dengan zona konflik di kawasan tersebut. Yordania memegang posisi kesepuluh di antara negara-negara Arab dalam hal cadangan emas, masing-masing mengikuti Arab Saudi, Lebanon, Aljazair, Irak, Libya, Mesir, Qatar, Kuwait, dan UEA, dalam peringkat negara-negara Arab dengan cadangan emas tertinggi.
7. Oman
Pembelian bersih: 6,71 tonTotal kepemilikan: 6,73 ton
Antara Januari 2022 dan Juni 2024, Bank Sentral Oman menunjukkan minat yang luar biasa dalam membeli emas, menghasilkan pembelian bersih sebesar 6,7 ton. Ini membuat total cadangan emas Oman menjadi 6,7 ton, terhitung 2,9 dari total cadangan devisa.
Pada akhir tahun 2021, saldo emas bank sentral mencapai 0,02 ton, mewakili hanya 0,01 dari cadangan devisa. Periode ini paling menonjol, mengingat data historis dari WGC sejak awal 2002, menunjukkan bahwa Bank Sentral Oman biasanya tidak terlibat secara signifikan dalam investasi emas.
Contoh penting terjadi pada Mei 2002 ketika sekitar sembilan ton emas terjual. Selanjutnya, tidak ada pembelian atau penjualan yang substansial hingga September 2022, ketika pembelian sebesar 1,9 ton dilakukan.