8 Juta Ton Sampah Dibuang ke Laut Setiap Tahun, BRIN Kembangkan Teknologi untuk Daur Ulang 

8 Juta Ton Sampah Dibuang ke Laut Setiap Tahun, BRIN Kembangkan Teknologi untuk Daur Ulang 

Terkini | inews | Rabu, 11 September 2024 - 16:31
share

JAKARTA, iNews.id - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyebut terdapat delapan juta ton sampah plastik dibuang ke laut setiap tahunnya. Permasalahan sampah ini mengancam kehidupan laut, ekosistem pesisi hingga kesehatan manusia yang bergantung pada hasil laut.

"Lebih dari 70 persen sampah plastik yang berada di perairan berasal dari aktivitas manusia di daratan, termasuk melalui sungai dan pantai yang tidak dikelola dengan baikk," kata Peneliti Pusat Riset Oseanografi BRIN, Muhammad Reza Cordova, Rabu (11/9/2024).

BRIN pun mengembangkan inovasi teknologi untuk menemukan solusi penanganan sampah plastik di laut ini. Teknologi yang dimaksud nantinya diharapkan bisa mendeteksi keberadaan sampah, mengumpulkan hingga mendaur ulang sampah plastik.

"Salah satu pendekatan yang sedang dikembangkan adalah pemanfaatan teknologi penginderaan jarak jauh, sensor bawah air serta kecerdasan buatan untuk memetakan sebaran sampah plastik secara lebih akurat," jelas Reza.

Berdasarkan data BRIN, jenis sampah plastik yang banyak ditemukan di perairan Indonesiam meliputi plastik sekali pakai seperti plastik sachet, kantong plastik, botol minuman hingga sedotan. Sampah tersebut membutuhkan ratusan tahun untuk terurasi dan berpotensi mencemari laut hingga merusak habitat biota laut.

"Mikroplastik sangat berbahaya karena dapat dikonsumsi oleh plankton dan ikan yang menjadi bagian penting dari rantai makanan laut, dan pada akhirnya masuk ke tubuh manusia," ungkapnya.

Tak kalah penting, BRIN juga menjalin kerja sama dengan komunitas nelayan dan Pemerintah Daerah (Pemda) pada program pembersihan pantai hingga edukasi masyarakat. Sebab perubahan perilaku masyarakat juga penting untuk menangani permasalahan tersebut.

"Pendekatan berbasis komunitas menjadi kunci utama dalam menekan jumlah sampah plastik yang masuk ke laut. Perubahan perilaku masyarakat dalam mengelola sampah adalah langkah penting untuk jangka panjang," kata Reza.

BRIN, kata Reza, juga mempunyai sikap mendukugn regulasi terkait pengelolaan sampah plastik di Indonesia. Misalnya terkait pembatasan penggunaan plastik sekali pakai yang harus segera diimplementasikan.

"Kebijakan pembatasan penggunaan plastik sekali pakai dan penguatan infrastruktur pengelolaan sampah di perkotaan harus segera diimplementasikan untuk mencegah pencemaran laut," kata Reza.

Topik Menarik