Cara Mengajarkan Anak agar Tidak Memukul Temannya

Cara Mengajarkan Anak agar Tidak Memukul Temannya

Terkini | okezone | Senin, 9 September 2024 - 22:40
share

CARA Mengajarkan Anak agar Tidak Memukul Temannya, penting untuk diketahui setiap orangtua. Anak perlu diajarkan untuk tidak memukul orang lain, termasuk temannya.

Namun tak dipungkiri, saat marah atau kesal, sebagian anak punya tendensi untuk memukul orang-orang di sekitarnya baik itu ayah atau ibunya sendiri hingga teman-temannya.

Nah, orangtua harus menghentikan kebiasaan ini tak baik ini. Bagaimana cara mengajarkan anak agar tidak memukul temannya? Berikut paparannya, sebagaimana dikutip dari Parents, Senin (9/9/2024)

1. Validasi rasa marah anak: Saat anak marah, akui dan validasi perasaannya dengan mengatakan, "Ibu lihat kamu marah." Jika tahu penyebabnya, tambahkan penjelasan seperti, "Ibu tahu kamu marah karena kita harus meninggalkan taman." Katakan, "Tidak apa-apa untuk marah" agar membantu mengurangi intensitas emosi dan mengajarkan anak cara mengelola perasaannya.

Cara Mengajarkan Anak agar Tidak Memukul Temannya (Foto: Yuliiaka/Freepik)

2. Dorong anak berekspresi pakai kata-kata: Ajari anak untuk mengungkapkan kemarahan dengan kata-kata, seperti mengatakan, "Aku marah," agar bisa dipahami dan dibantu.  Beri contoh jika mereka kesulitan. Anak-anak belajar aturan dan moralitas dari orang tua, dan penelitian menunjukkan mereka lebih kompeten dan sosial jika mengikuti aturan tersebut.

 

3. Cari dan temukan solusi positif: Amukan anak bukanlah manipulasi,  para ahli menyarankan pendekatan tenang dan solusi langsung. Bantu anak dengan menemukan solusi atau mengalihkan perhatian mereka, seperti bermain di tenda saat hujan atau menawarkan alternatif seperti makan apel jika es krim tidak bisa dimakan. Ini membantu anak berpindah ke aktivitas yang lebih positif dan mengurangi frustrasi.

Cara Mengajarkan Anak agar Tidak Memukul Temannya (Foto: Yuliiaka/Freepik)

4. Memperlambat: Hentikan amukan tanpa langsung berkata "tidak." Katakan, "Kita bicarakan permintaanmu," untuk memberi waktu berpikir dan mengalihkan perhatian anak. Memperlambat proses membantu anak memahami alasan penolakan dan merasa didengarkan.

Mengubah lokasi, seperti jalan-jalan ke tempat favorit atau tempat yang menyenangkan, ini bisa membantu dan menunjukkan cara positif mengelola emosi. Sehingga tidak melampiaskan amarahnya dengan memukul temannya sendiri.

5. Cari tempat tenang:  Jika di tempat umum, carilah area yang lebih tenang dan jauh dari orang banyak. Fokus pada anak dan diri sendiri, bukan pada penilaian orang lain. Kurangi kebisingan untuk membantu anak lebih mudah tenang. Pegang tangannya dan katakan, "Duduklah di pangkuanku, kita akan bicarakan ini."

Topik Menarik