RI Dukung Visi Afrika, Ketua DPR: Lawan Kebijakan Diskriminatif Penghambat Kemajuan Negara Berkembang

RI Dukung Visi Afrika, Ketua DPR: Lawan Kebijakan Diskriminatif Penghambat Kemajuan Negara Berkembang

Terkini | inews | Senin, 2 September 2024 - 08:31
share

JAKARTA, iNews.id - Ketua DPR RI Puan Maharani menegaskan Indonesia berkomitmen untuk mendukung visi Afrika yang lebih sejahtera, damai, dan bersatu dalam agenda 2063. Tantangan global yang saat ini dihadapi bersama, mulai dari ketegangan geopolitik hingga pemanasan global. 

"Kita harus berdiri bersama melawan kebijakan berbagai negara yang menghambat kemajuan negara berkembang, seperti kebijakan diskriminatif dan proteksionisme," ucap Puan dalam Indonesia-Africa Parliamentary Forum (IAPF) yang digelar di Nusa Dua, Bali, Minggu (1/9/2024).

Puan menjelaskan acara IAPF diawali dengan pembahasan penting terkait penguatan Kerja Sama Selatan-Selatan (KSS) dan mengembangkan hubungan antar masyarakat yang lebih erat. KSS merupakan bentuk solidaritas atau skema kerjasama antar negara berkembang yang dilakukan melalui berbagai hubungan bilateral dan multilateral secara mutual dengan tujuan menghasilkan solusi-solusi bersama bagi pembangunan negara Selatan.

"Kita sepakat bahwa Parlemen berperan strategis dalam mendukung pertumbuhan berkelanjutan. Parlemen juga berperan penting dalam mendukung kebijakan luar negeri yang efektif," terang Puan.

IAPF pun menyoroti tentang kerja sama dalam sektor kesehatan, serta ketahanan pangan dan energi. Lebih dari itu, Puan menilai forum IAPF dapat membangun hubungan baik bagi seluruh delegasi sehingga bisa semakin mengenal satu sama lain. 

"Kita berhasil membangun persahabatan, solidaritas, dan jejaring (network) antar Parlemen. Saya yakin kesamaan pandangan di antara kita akan mendukung solidaritas Global South dan dapat menjadi fondasi kuat bagi masa depan hubungan kita," tuturnya.

Puan menambahkan, banyak potensi kerja sama selatan-selatan yang dapat dilakukan mulai dari bidang  pertanian, kesehatan, industri, investasi dan perdagangan.

“Kita dapat menggunakan keberagaman potensi ekonomi untuk kemajuan bersama di Afrika dan Indonesia,” ungkap Puan.

Di hadapan 7 Ketua dan 2 Wakil Ketua Parlemen serta para anggota Parlemen dari 22 negara Afrika yang hadir, Puan menegaskan bahwa tanggung jawab besar ini tidak hanya untuk masa sekarang. Tetapi juga untuk generasi yang akan datang.

"Masa depan kita ada di tangan generasi muda. Afrika, sebagai benua dengan populasi termuda di dunia, akan menyumbang 42 persen dari seluruh populasi pemuda dunia di tahun 2030," kata Puan

"Sama halnya dengan Indonesia yang tengah memasuki puncak bonus demografi, di mana hampir 60 persen warga negara berusia muda," tambah cucu Poklamator RI Ir. Sukarno ini.

Adapun IAPF digelar DPR RI berkesinambungan dengan penyelenggaraan Forum Tingkat Tinggi (FTT) Indonesia-Afrika atau Indonesia-Africa Forum) yang diselenggarakan Pemerintah Indonesia dalam waktu bersamaan di Bali.

Topik Menarik