Pasar EV Melambat, Hyundai Jor-joran Siapkan 14 Model Mobil Hybrid

Pasar EV Melambat, Hyundai Jor-joran Siapkan 14 Model Mobil Hybrid

Terkini | okezone | Kamis, 29 Agustus 2024 - 11:26
share

SEOUL - Hyundai Motor menargetkan meningkatkan penjualan sebanyak 30 persen hingga 2030. Untuk mencapai target tersebut, Hyundai siap menggandakan jajaran model hybrid hingga menjadi 14 model di tengah pasar mobil listrik yang lesu.

Melansir Reuters, Kamis (29/8/2024), produsen mobil nomor 3 di dunia berdasarkan penjualan bersama afiliasinya Kia Corp mempertahankan target penjualan EV-nya sebesar 2 juta unit pada 2030. Namun, Hyundai menaikkan target penjualan mobil hybridnya sebesar 40 menjadi 1,33 juta unit pada 2028.

"Baru-baru ini, kecepatan konversi ke kendaraan listrik melambat. Akibatnya, permintaan untuk hybrid meningkat. Hybrid menjadi pilihan dasar daripada alternatif untuk mesin pembakaran internal," ujar Presiden dan CEO Hyundai Motor Jaehoon Chang.

Hyundai mengatakan berencana menggandakan jajaran hybrid menjadi 14 model karena memperkirakan permintaan mobil hybrid melonjak, terutama di Amerika Utara. Hyundai tidak memberikan jadwal peluncuran mobil baru tersebut.

Hyundai dapat mulai memproduksi mobil hybrid di pabrik barunya di Georgia, AS pada kuartal pertama 2026. Chief Operating Officer Global Jose Munoz, menambahkan sekitar sepertiga dari kapasitas produksi pabrik dapat digunakan untuk hybrid saat pabrik mencapai kapasitas penuh.

Beralih ke Hybrid

Fokus Hyundai beralih pada kendaraan hybrid, yang menggabungkan motor listrik dengan mesin bensin, sejalan dengan langkah para pesaingnya, Toyota dan Ford. Namun, Hyundai mengambil jalur yang berbeda. Hyundai memperluas segmen hybrid yang relatif baru yang disebut kendaraan listrik jarak jauh (extended range electric vehicle/EREV) yang populer di China, pasar otomotif terbesar di dunia, tetapi belum mendapatkan daya tarik secara global.

EREV menggunakan paket baterai yang lebih besar daripada plug-in hybrid (PHEV) dan hanya menggunakan listrik, dengan mesin bensinnya berfungsi sebagai bank daya untuk mengisi ulang baterai saat baterai hampir habis.

Hyundai mengatakan pihaknya berencana memulai produksi massal model EREV di Amerika Utara dan China pada akhir 2026. Model ini akan menawarkan daya saing harga dibandingkan kendaraan listrik dan jarak tempuh lebih dari 900 km (559 mil) saat terisi penuh, dengan harapan akan berfungsi sebagai jembatan utama menuju elektrifikasi penuh.

Di China, Hyundai mengalami kemunduran yang parah karena persaingan yang semakin ketat dari para pesaing domestik yang gesit/ Hyundai ini menargetkan untuk menjual 30.000 unit EREV dengan berfokus pada model-model kompak. Di AS, Hyundai menargetkan penjualan 80.000 unit EREV dan pada awalnya akan meluncurkan model-model SUV besar dan merek mewah Genesis.
Perusahaan ini juga mengumumkan akan menawarkan platform dan teknologi kendaraan otonomnya kepada perusahaan-perusahaan yang ingin memproduksi kendaraan tersebut.

"Dengan meluncurkan mobil hibrida, EV, EREV yang dibedakan dari merek-merek lain, kami berencana untuk meningkatkan profitabilitas rata-rata dan margin operasi untuk setiap mesin," kata CFO Seung Jo Lee.

Topik Menarik