Puan Maharani Bertemu Ketua Parlemen Serbia, Tegaskan RI Dukung Gencatan Senjata di Gaza

Puan Maharani Bertemu Ketua Parlemen Serbia, Tegaskan RI Dukung Gencatan Senjata di Gaza

Terkini | inews | Selasa, 27 Agustus 2024 - 14:47
share

JAKARTA, iNews.id - Ketua DPR RI Puan Maharani melakukan pertemuan bilateral dengan Ketua Majelis Nasional Serbia, Ana Brnabic di Gedung Parlemen Serbia, Belgrade, Senin (26/8/2024). Dalam pertemuan, membahas soal situasi geopolitik dunia.

Puan menegaskan posisi Indonesia mendukung Palestina yang tengah berkonflik dengan Israel. Dia berharap parlemen Serbia dapat ikut berpartisipasi dalam upaya menghentikan tragedi kemanusiaan di Gaza yang telah memakan puluhan ribu korban.

Kita perlu mendukung gencatan senjata segera di Gaza, dan untuk membuka akses bantuan kemanusiaan serta harus mendorong penyelesaian melalui solusi dua negara (two states solution)," ucap Puan, Selasa (27/8/2024).

Pada pertemuan tersebut, Ana Brnabic menyampaikan rasa terima kasih atas kunjungan Puan dan Delegasi DPR ke Serbia. Ia juga mengapresiasi dukungan DPR dalam kemitraan Indonesia dengan Serbia selama ini.

Kami sudah membentuk grup kerja sama Parlemen Asia Tenggara di mana Indonesia menjadi negara kunci, kata Ana Brnabic.

Ana Brnabic juga berterima kasih atas dukungan Indonesia untuk perdamaian di kawasan Balkan. Parlemen Serbia berharap bisa menjadi delegasi atau negara peninjau dalam ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) atau sidang/pertemuan parlemen negara-negara ASEAN.

Setelah pertemuan bilateral, Puan beserta Delegasi DPR diajak berkeliling ke Gedung Parlemen Serbia. Dari Gedung Parlemen, Puan berlanjut berkeliling Istana Serbia yang pernah dikunjungi Presiden Sukarno pada tahun 1961 saat Serbia masih menjadi bagian dari Yugoslavia.

Puan pun diperlihatkan surat korespendensi yang dituliskan Presiden pertama RI Sukarno dengan Presiden Republik Federal Sosialis Yugoslavia Josip Broz Tito. Surat-surat tersebut merupakan tulisan tangan kedua presiden yang saling bersahabat itu.

Selain saling bertanya kabar, surat-surat itu berisi diskusi kedua pemimpin negara tentang berbagai hal. Berdasarkan informasi, terdapat 1.200 surat Sukarno ke Tito yang memuat banyak komunikasi pribadi dan tema kenegaraan.

Indonesia dan Serbia (sebelumnya Yugoslavia) diketahui merupakan 2 dari 5 negara pendiri Gerakan Non Blok (GNB) yang diawali melalui Konferensi Asia-Afrika (KAA) di Bandung pada tahun 1955. Puan menceritakan, Sukarno telah berkunjung ke Belgrade sebanyak 6 kali dan selalu mendapat sambutan meriah.

"Hubungan erat antara Presiden Josip Broz Tito dan Presiden Sukarno di masa lalu dapat menjadi pendorong bagi kita untuk menjaga persahabatan kedua negara," ujar cucu Bung Karno itu.

Puan melihat prinsip Dasa Sila Bandung 1955, yang juga menginspirasi pembentukan GNB masih tetap relevan saat ini. Beberapa prinsip Dasa Sila Bandung seperti: penyelesaian sengketa secara damai, menghargai kedaulatan wilayah negara saat ini menjadi semakin penting di saat dunia dilanda perang konflik, dan meningkatnya ketegangan geopolitik.

"Saya mengapresiasi dukungan Serbia atas ditetapkannya Pidato Presiden Sukarno yang berjudul 'To Build the World A New', pada Pertemuan Pertama GNB, sebagai Memory of the World, UNESCO pada Mei 2023, katanya.

Topik Menarik