X alias Twitter Tutup Kantor di Brasil

X alias Twitter Tutup Kantor di Brasil

Terkini | inews | Minggu, 18 Agustus 2024 - 10:30
share

BRASILIA, iNews.id - Platform media sosial X, yang sebelumnya bernama Twitter, bakal menutup kantor operasinya di Brasil. Keputusan itu menyusul sengketa hukum yang sengit mengenai hak dan tanggung jawab platform tersebut. 

Langkah tersebut diumumkan langsung oleh pemilik X, Elon Musk, Sabtu (17/8/2024). Kendati demikian, layanan medsos tersebut akan tetap tersedia bagi para pengguna Brasil.

Penutupan operasi tersebut menjadi puncak dari pertikaian hukum yang sedang berlangsung antara Musk dan Hakim Mahkamah Agung Brasil, Alexandre de Moraes. Sang hakim menyatakan bahwa dia hanya berusaha untuk melawan penyebaran disinformasi berbahaya secara daring di negeri Amerika Latin itu.

Sebuah unggahan dari Departemen Urusan Pemerintahan Global X pada Sabtu menyatakan bahwa Moraes telah mengancam perwakilan hukum X di Brasil. Ancaman itu berupa penangkapan jika X tidak mematuhi perintah penyensoran yang dikeluarkan sang hakim.

Dikatakan bahwa penutupan kantor tersebut diperlukan untuk melindungi keselamatan para staf X. "Tanggung jawab sepenuhnya berada di tangan Alexandre de Moraes," bunyi pernyataan Departemen Urusan Pemerintahan Global X.

Moraes sebelumnya telah memerintahkan penangguhan beberapa akun Twitter yang diduga menyebarkan hoaks alias disinformasi. Salah satunya adalah akun pendukung mantan presiden sayap kanan Jair Bolsonaro, yang mencoba merendahkan kredibilitas hasil pemungutan suara dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) Brasil 2022, yang membuatnya kalah.

"Kebebasan berekspresi bukan berarti kebebasan untuk melakukan penyerangan. Itu tidak berarti kebebasan untuk membela tirani," kata Moraes.

Moraes telah memelopori pertempuran melawan penyebaran disinformasi alias berita bohong di negara terbesar di Amerika Selatan itu. Dia memimpin Mahakamah Pemilihan Umum Brasil (TSE), dan tahun lalu pengadilan tersebut menyatakan Bolsonaro tidak memenuhi syarat untuk mencalonkan diri lagi sebagai presiden. Dia mengatakan bahwa Bolsonaro telah menyebarkan informasi palsu tentang sistem pemilihan di Brasil.

Musk dan para pengkritik lainnya menyebut Moraes menghalangi kebebasan berbicara. Pada Sabtu, Musk mengatakan bahwa jika X mematuhi perintah Moraes, perusahaan media sosial itu hanya mendapatkan rasa malu.

Pada April, Moraes memerintahkan penyelidikan terhadap Musk. Moraes menuduh Musk telah menjadikan platform X sebagai alat untuk melakukan kejahatan.

Moraes mengatakan Musk telah mengaktifkan kembali akun-akun yang diblokir. Hakim itu pun mengancam miliarder tersebut dengan denda sekitar 20.000 dolar AS untuk setiap kejadian. "Jejaring sosial bukanlah wilayah tanpa hukum," tulis Moraes.

Menanggapi itu, Musk mengatakan bahwa meskipun X mungkin akan kehilangan pendapatannya di Brasil, baginya memegang teguh prinsip lebih penting daripada laba.

Topik Menarik