Jelang Idul Adha, DKPP Kota Cilegon Perketat Pengawasan Kesehatan Hewan Kurban

Jelang Idul Adha, DKPP Kota Cilegon Perketat Pengawasan Kesehatan Hewan Kurban

Terkini | pandeglang.inews.id | Selasa, 4 Juni 2024 - 13:40
share

CILEGON , iNewsPandeglang . id Menjelang hari raya Idul Adha, Tim Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Cilegon memperketat pengawasan kesehatan hewan kurban di lapak-lapak penjual yang tersebar di seluruh kota.

Fungsional Medik Veteriner pada DKPP Kota Cilegon, drh. Dina Safitri, menyatakan bahwa pengawasan ini dilakukan untuk menjamin kesehatan hewan kurban serta memastikan mereka layak untuk disembelih. "Kami juga ingin mencegah penyebaran PMK (penyakit mulut dan kuku), LDS (Lumpy Skin Disease), dan antraks atau penyakit lainnya," kata Dina setelah melakukan pemeriksaan di salah satu lapak penjualan hewan kurban di Makam Balung, Kecamatan Citangkil, pada Senin, 3 Juni 2024.

Dina menjelaskan bahwa pemeriksaan kesehatan hewan kurban mencakup aspek administratif seperti pengecekan surat-surat pemasukan hewan, serta pemeriksaan fisik untuk memastikan bahwa hewan yang diperjualbelikan sehat dan bebas dari penyakit antraks, PMK, dan LSD. "Kami menyampaikan bahwa hewan yang didatangkan dari luar sudah dipastikan aman. Terlebih dengan adanya barcode yang dipasang di telinga hewan, kita bisa mengetahui asal daerah hewan dan apakah sudah mendapatkan vaksin PMK atau LSD," paparnya.

Salah satu lapak hewan kurban di Makam Balung, Citangkil, sudah memiliki barcode vaksin PMK dan LSD, sehingga hewan yang dijual aman untuk dikonsumsi masyarakat. Selain itu, hewan-hewan tersebut juga sudah memenuhi syarat umur sesuai dengan syariat Islam.

Setelah pemeriksaan, tim dari DKPP Kota Cilegon memberikan surat keterangan kesehatan kepada pemilik lapak. Dina mengimbau masyarakat yang ingin membeli hewan kurban agar lebih teliti dan memilih lapak yang sudah memiliki Surat Keterangan Pemeriksaan Kesehatan Hewan Kurban dari DKPP Kota Cilegon.

Salah seorang penjual hewan kurban di Makam Balung, Citangkil, Heri Waluyo, menyampaikan bahwa dirinya menjual hewan kurban yang berasal dari Provinsi Lampung. Menurutnya, sertifikasi kesehatan hewan sangat penting untuk memastikan kondisi hewan sehat dan sesuai dengan syariat. "Ada 81 ekor hewan di lapak ini. Alhamdulillah, tidak ada satu pun hewan kami yang terjangkit penyakit. Sekarang, alhamdulillah, 90 persen sudah terjual," ucapnya.

Topik Menarik