Mengenal Ruam ASI, Penyakit yang Menyerang Anak Denise Chariesta
ARTIS kontroversial, Denise Chariesta baru saja mengunggah foto bayinya yang mengalami ruam di pipi. Tampak ruam kemerahan dan beberapa luka lecet muncul di pipi bayi lucu bernama Jaden Bowen Yap itu.
Denise Chariesta sendiri dalam captionnya seperti kebingungan atas apa yang dialami si buah hati hingga meminta rekomendasi dokter. Dia menyebut ruam muncul seperti alergi yang membuat sang anak kerap menangis. Hingga berita ini dimuat, ada lebih dari 2 ribu komentar yang ditinggalkan netizen.
Tidak sedikit dari mereka berpendapat apa yang diderita Jaden merupakan ruam ASI yang wajar dijumpai saat anak sedang di fase menyusui. Lantas apa sebenarnya ruam ASI dan apa penyebabnya? Untuk menemukan jawabannya, simak paparan berikut, sebagaimana dihimpun dari berbagai sumber pada Senin (19/2/2024).
Ruam ASI atau ruam susu merupakan gejala ruam yang disebabkan oleh alergi. Dalam dunia medis ruam ASI lebih dikenal sebagai Dermatitis Atopik, ditunjukkan dalam bentuk bintik-bintik merah pada pipi bayi. Menurut National Institutes of Health (NIH), ruam biasanya berkembang saat bayi berusia 3-6 bulan.
Di Indonesia sendiri, banyak anggapan bahwa ini merupakan gangguan kulit yang disebabkan oleh tetesan air ASI. Padahal faktanya ruam tidak disebabkan oleh tetesan ASI yang mengalir ke pipi melainkan karena alergi setelah si ibu mengonsumsi alergen makanan. Penyebab alerginya sendiri berbeda-beda pada setiap orang.
Ruam ASI dapat menghilang dengan sendirinya seiring pertambahan usia anak. Kendati demikian, anak tetap perlu mendapatkan perawatan. Entah itu dari dokter spesialis maupun perawatan di rumah oleh orangtua.