Profil Bandara Frans Kaisiepo, Diambil dari Nama Pahlawan Nasional Asal Papua

Profil Bandara Frans Kaisiepo, Diambil dari Nama Pahlawan Nasional Asal Papua

Terkini | inews | Senin, 18 Desember 2023 - 09:49
share

JAKARTA, iNews.id Profil Bandara Frans Kaisiepo di Biak, Kabupaten Biak Numfor, Papua, merupakan salah satu bandara di Indonesia yang mempunyai sejarah panjang. Bandar udara internasional yang dikelola oleh PT Angkasa Pura I ini baru menyandang nama Frans Kaisiepo pada tahun 1984, mengambil nama pahlawan nasional asal Papua.

Frans Kaisiepo adalah pahlawan nasional yang lahir di Wardo, Biak Barat. Pada 1964-1973, ia menjabat sebagai Gubernur Papua. Di masa perjuangan mempertahankan kemerdekaan, Frans Kaisiepo berperan dalam penyatuan Papua (dulu Irian Barat) dengan Republik Indonesia.

Sebelumnya, Bandara Frans Kaisiepo bernama Bandara Mokmer. Bandara tersebut dibangun oleh Jepang pada 1943 sebagai penunjang mobilitas tentara, logistik, dan lainnya. Diketahui, saat itu Jepang tengah terlibat perang di Pasifik pada Perang Dunia II. Jepang menjadikan Pulau Biak sebagai salah satu basis militernya karena lokasi Biak yang dekat dengan Samudera Pasifik.

Usai perang berakhir dan Jepang kalah, lapangan udara itu dikuasai Sekutu dan selanjutnya difungsikan untuk penerbangan komersial oleh Belanda. Dari lapangan udara yang dikenal dengan nama Bandara Mokmer, rute penerbangan Biak-Tokyo-Amsterdam pun dibuka pada 1959.

Seiring kembalinya Irian Barat dalam kesatuan Republik Indonesia, penguasaan Bandara Mokmer pun berada di bawah kendali pemerintah. Melanjutkan penerbangan internasional oleh Belanda, maskapai Garuda Indonesia membuka penerbangan internasional ke Hawaii dari Bandara Frans Kaisiepo pada 1996. Rutenya adalah Jakarta-Denpasar-Biak-Honolulu-Los Angeles. Selain itu, terdapat pula rute Jakarta-Denpasar-Biak-Seattle.

Sayangnya, ketika krisis moneter menerjang Indonesia dan berdampak pada perekonomian negara, penerbangan internasional dari Bandar Udara Internasional Frans Kaisiepo pun dihentikan. Hingga saat ini, penerbangan internasional dari bandara tersebut belum diaktifkan kembali.

Wilayah Bandara Frans Kaisiepo memiliki luas sekitar 206 hektare, dengan landasan pacu berukuran panjang 3.750 meter dan lebar 45 meter. Sejumlah penghargaan pernah diraih oleh Bandara Frans Kaisiepo.

Di antaranya, penghargaan dalam ajang Penganugerahan Penilaian Pelayanan Prima Unit Pelayanan Publik Sektor Transportasi Tahun 2021-2022 Kategori Prima Pratama dari Kementerian Perhubungan.

Selain itu, pada 2022 pula, Bandara Frans Kaisiepo juga menerima Bendera Emas Sertifikat Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dalam Penghargaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) 2022 dari Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia.

Topik Menarik