Contoh Kalimat Kohesi, Lengkap dengan Pengertian dan Bentuk-bentuknya
JAKARTA, iNews.id - Contoh kalimat kohesi dan pengertiannya patut disimak oleh siswa-siswi yang tengah mempelajari bahasa Indonesia. Kalimat kohesi sendiri adalah salah satu konsep penting dalam bahasa Indonesia yang berkaitan dengan hubungan antara kata-kata dan frasa dalam sebuah kalimat.
Konsep kalimat kohesi sangatlah penting karena dapat mempengaruhi pemahaman dan kesan yang dibangun dalam tulisan. Dengan memahami konsep ini, penulis dapat menghasilkan tulisan yang lebih terstruktur dan mudah dipahami oleh pembaca.
Adapun pengertian, bentuk-bentuk, hingga contoh kalimat kohesi, yang dilansir iNews.id dari berbagai sumber, Senin (20/11/2023), adalah sebagai berikut.
Pengertian Kalimat Kohesi
Menurut Anton Moeliono dkk dalam buku Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia (1997), kohesi adalah keserasian hubungan dalam sebuah wacana hingga membentuk pengertian yang koheren. Sedangkan menurut Halliday dan Ruqaiya Hasan dalam buku Bahasa, Konteks dan Teks: Aspek-aspek Bahasa dalam Pandangan Semiotic Sosial (1992), kohesi adalah sebuah aspek kebahasaan yang bertujuan untuk mengaitkan satu bagian teks dengan bagian lainnya.
Bentuk-bentuk Kalimat Kohesi
Bentuk-bentuk atau piranti kohesi dalam sebuah wacana merupakan bentuk linguistik yang berfungsi sebagai penghubung antar satu unsur dengan yang lain. Adapun bentuk-bentuk kohesi adalah sebagai berikut.
Referen
Referen adalah penanda yang digunakan untuk menghubungkan suatu istilah dengan istilah lainnya dalam wacana, seperti orang, tempat, temporal, deiksis
wacana. Pembentuk referen adalah pronomina dan kata tunjuk.
Subtitusi
Menurut Kridalaksana Harimurti dalam buku Kamus Linguistik (2011), substitusi dalam konteks ini adalah proses atau hasil penggantian unsur bahasa oleh unsur lain dalam satuan yang lebih besar untuk memperoleh unsur-unsur pembeda atau untuk menjelaskan suatu struktur tertentu. Subtitusi terdiri dari substitusi nominal, verbal dan klausal.
Elipsis
Ellipsis adalah ikatan kosong atau tidak dikeluarkan dalam sebuah wacana. Dengan kata lain, terdapat sebuah kata yang dihilangkan.
Konjungsi
Konjungsi merupakan kata hubung yang dapat menyambungkan kata dengan kata, frasa dengan frasa, dan kalimat dengan kalimat.
Ikatan leksikal
Ikatan leksikal atau lexical ties adalah dua kata yang diulang secara utuh, sebagian, atau diulang dalam bentuk lain dalam sebuah wacana. Dengan demikian, wacana tersebut dapat dihubungkan melalui kriteria semantik.
Contoh Kalimat Kohesi
Ayah saya adalah seorang pelukis hebat di kota ini. Dia sudah berbakat dalam seni rupa sejak masih kecil.
Wacana tersebut memiliki piranti kohesi berupa referen, yakni ayah saya dalam kalimat pertama dan dia dalam kalimat kedua.
Apakah kamu mau selimut? Iya. Aku mau satu.
Wacana tersebut memiliki piranti kohesi berupa subtitusi karena kata satu dalam kalimat jawaban merujuk pada kata selimut di kalimat pertama.
Ketika memasuki rumah baru, kita ingin langsung istirahat.
Wacana tersebut memiliki piranti kohesi berupa elipsis, yakni tidak adanya kata kita di antara kata ketika dan memasuki.
Jika masalah ini tidak segera diselesaikan, maka dia sulit untuk pulang kerumah.
Wacana tersebut memiliki piranti kohesi berupa konjungsi, yakni kata jika dan maka yang menghubungkan dua kalimat.
Setiap manusia pasti pasti menginginkan suasana baru untuk mengusir kejenuhan. Suasana yang lebih baik dari sebelumnya.
Wacana tersebut memiliki piranti kohesi berupa ikatan leksikal. Pasalnya, kata suasana di kalimat kedua mengulang sebagian dari frasa suasana baru di kalimat pertama.
Itulah penjelasan mengenai contoh Kalimat Kohesi. Semoga bermanfaat.