Demam Ghibli Melanda Dunia Maya: AI Ciptakan Animasi ala Studio Ghibli, Pro dan Kontra Berkecamuk!

Demam Ghibli Melanda Dunia Maya: AI Ciptakan Animasi ala Studio Ghibli, Pro dan Kontra Berkecamuk!

Teknologi | sindonews | Sabtu, 29 Maret 2025 - 03:18
share

Jagat maya kembali bergejolak. Kali ini, tren membuat ilustrasi ala Studio Ghibli menggunakan kecerdasan buatan (AI) menjadi perbincangan hangat. Keindahan dan kelembutan gaya animasi Jepang yang khas ini kini dapat diciptakan dengan mudah oleh siapa saja, berkat kekuatan AI. Namun, di balik kekaguman akan kecanggihan teknologi, terselip pro dan kontra yang mewarnai fenomena ini. Fenomena ini dipicu oleh unggahan akun X (Twitter) @ainunnajib. Ia membagikan serangkaian ilustrasi yang menampilkan momen-momen bersejarah Indonesia, dikemas dengan gaya Ghibli yang memukau.

Mulai dari pembacaan teks proklamasi, momen Presiden Soekarno dan Soeharto, hingga pelantikan Presiden Prabowo dan Gibran, semuanya dihidupkan kembali dengan sentuhan magis AI.

"Foto-foto bersejarah bangsa Indonesia dengan gaya anime Studio Ghibli," tulis akun tersebut, memicu rasa takjub sekaligus penasaran.

Kecanggihan AI memang memungkinkan pembuatan animasi ala Ghibli menjadi lebih mudah dan cepat. Hasilnya pun memukau, dengan detail yang mengingatkan pada film-film animasi Jepang terkenal seperti Spirited Away, My Neighbor Totoro, dan lainnya.

Pro dan Kontra: Antara Kekaguman dan Kekhawatiran

Namun, di balik keindahan visual yang dihasilkan, muncul perdebatan sengit di kalangan warganet. Keaslian dan hak cipta gaya animasi Ghibli menjadi sorotan utama.

"Style seperti ini kan ada hak milik ke penciptanya, minimal ke ghiblinya," kata akun @pr*, mempertanyakan legalitas penggunaan gaya animasi tersebut.

Akun @na****** menambahkan, "The disrespect to studio ghibli," mengungkapkan kekecewaannya.

Sementara akun @ze******* bertanya, "Kenapa pakai AI sih?", menyuarakan kekhawatiran terhadap penggunaan AI dalam seni dan kreativitas.

Jawaban dari Sang Kreator

Menanggapi berbagai komentar tersebut, Ainun Najib menjelaskan bahwa penggunaan gaya animasi Ghibli diperbolehkan oleh hukum hak cipta Jepang. "Hukum hak cipta Jepang membolehkan ini rupanya, pantesan bisa berbagai style anime," jelasnya.

Tren yang Menggugah Pemikiran

Fenomena ini memicu berbagai pemikiran tentang tren seni dan teknologi di era digital. Di satu sisi, AI membuka pintu kreativitas tanpa batas, memungkinkan siapa saja untuk menghasilkan karya seni visual yang menakjubkan. Namun, di sisi lain, muncul kekhawatiran tentang keaslian, hak cipta, dan dampak AI terhadap industri kreatif.

Perdebatan ini mencerminkan kompleksitas hubungan antara manusia dan teknologi. AI menawarkan kemudahan dan efisiensi, tetapi juga menantang pemahaman kita tentang seni, kreativitas,danhakcipta.

Topik Menarik