Misteri Bashiri, Mumi Berusia 2.300 Tahun yang Tak Berani Disentuh Para Ilmuwan

Misteri Bashiri, Mumi Berusia 2.300 Tahun yang Tak Berani Disentuh Para Ilmuwan

Teknologi | okezone | Selasa, 25 Maret 2025 - 06:05
share

JAKARTA – Sesosok mumi misterius yang disebut "Bashiri" telah memikat pikiran para ahli Mesir Kuno selama lebih dari satu abad. Namun, sejauh ini tidak ada ilmuwan yang pernah mencoba mengungkapnya.

Unctouchable

Bashiri, ,mumi yang dikenal sebagai “Untouchable” atau "Yang Tak Tersentuh", ​​ditemukan hampir satu abad yang lalu di wilayah Lembah Para Raja di kota kuno Luxor. Ahli Mesir Kuno terkenal Howard Carter menemukan mumi tersebut pada 1919, tiga tahun sebelum ia menemukan makam Tutankhamun yang megah.

Metode yang digunakan untuk mengikat kain pembalseman mayat kuno ini belum pernah digunakan pada mumi lain. Pembungkusan kain tersebut telah menciptakan pola rumit pada wajah mumi yang menyerupai desain arsitektur piramida Mesir yang terkenal.

Tingkat presisi dan kehalusan dalam pengemasan mumi menunjukkan bahwa orang ini merupakan tokoh yang sangat penting dalam masyarakat Mesir kuno. Namun, identitas jenazah tersebut masih belum diketahui, karena membuka kain mumi untuk mempelajarinya dapat merusak teknik mumifikasi yang unik ini secara permanen.

Para ilmuwan telah menggunakan metode lain untuk melihat ke dalamnya dan menemukan petunjuk tentang identitasnya.

Pemindaian Sinar X

Pemindaian CT dan sinar-X, yang dilakukan tanpa menyentuh mumi tersebut, telah mengungkapkan kepada para peneliti bahwa mumi "Bashiri" adalah seorang pria dengan tinggi sekira 167 sentimeter.

Para ahli berpendapat bahwa mumi tersebut berasal dari periode Ptolemeus, antara abad ke-2 dan awal abad ke-3 SM.

Seni mumifikasi mencapai puncaknya pada era ini. Mumi ini menawarkan pemandangan unik dari upacara pemakaman selama periode Ptolemeus dan saat ini disimpan di Museum Mesir di Kairo.

 

Kain dan gambar pada wajah mumi menyerupai desain arsitektur piramida Mesir, yang mungkin menunjukkan tingkat penghormatan dan status tinggi individu ini di masyarakat.

Namun, mengapa para ilmuwan tidak dapat mengungkap mumi ini?

Membuka kain mumi adalah cara paling langsung untuk memperoleh informasi tentang sisa-sisa di dalamnya. Namun, kain ini sangat halus dan rapuh, dan merusaknya akan menghancurkan satu-satunya contoh teknik mumifikasi yang diketahui.

Karena alasan ini, para spesialis telah menggunakan metode non-invasif seperti pemindaian CT dan sinar-X.

Para peneliti mengatakan mengamati penampilan dekoratif mumi memberikan informasi tentang kedudukan orang ini dalam kehidupan. Misalnya, kuncir lateral di dadanya terbuat dari beberapa baris manik-manik dan memiliki duri berbentuk kepala elang, yang dianggap sebagai tanda kekayaan dan pengaruh.

Korset yang menutupi tubuh mumi berisi adegan almarhum berbaring di tempat tidur dikelilingi oleh dewa Isis dan Nephthys. Di sisinya juga terdapat empat putra dewa Horus, anak Isis, demikian dilansir Euronews.

Lapisan pada kaki mumi tersebut juga menampilkan dua penggambaran Anubis, dewa penguburan. Rincian ini menunjukkan bahwa orang ini adalah orang yang sangat kaya dan penting, tetapi tidak satu pun petunjuk ini mengarah pada penemuan namanya.

 

Satu-satunya petunjuk yang masih ada mengenai identitas individu ini adalah sebuah prasasti yang ditulis dengan tergesa-gesa di dalam makamnya, yang mungkin adalah nama "Bashiri" atau "Neno". Akan tetapi, para ahli sejauh ini belum dapat menentukan dengan pasti nama mana yang benar.

Para ahli terus menggunakan metode non-invasif untuk mempelajari sisa-sisa yang menakjubkan ini dan mungkin dapat mengungkap lebih banyak petunjuk mengenai identitas mumi tersebut.

Sampai saat itu tiba, mumi Bashiri akan tetap diselimuti oleh lingkaran misteri.

Topik Menarik