Lubang Besar Bekas Ledakan Nuklir Berusia 20 Juta Tahun Ditemukan di China

Lubang Besar Bekas Ledakan Nuklir Berusia 20 Juta Tahun Ditemukan di China

Teknologi | sindonews | Minggu, 1 Desember 2024 - 12:11
share

Sebuah kawah tumbukan yang terbentuk akibat asteroid jutaan tahun lalu ditemukan di lereng bukit terpencil di China.

Sejak saat itu, para ilmuwan telah mempelajari lubang besar tersebut dan menyimpulkan bahwa itu bukanlah tumbukan asteroid biasa, tetapi merupakan hasil dari peristiwa "tingkat ledakan nuklir".

Kawah itu berbentuk oval dan tidak rata dari sisi-sisinya. Kawah itu sangat besar tetapi tidak terdeteksi selama bertahun-tahun karena terisi sedimen. Kawah itu berukuran hingga 4.460 kaki dan kedalamannya 600 kaki.

Ming Chen, yang terlibat dalam penemuan tersebut, mengatakan kawah tersebut diyakini telah terbentuk sekitar 20 juta tahun lalu. Chen adalah ilmuwan staf di Pusat Penelitian Lanjutan Sains dan Teknologi Tekanan Tinggi di Chian. Temuan tersebut dipublikasikan pada 19 November di jurnal Matter and Radiation at Extremes.

Kawah Hailin ditemukan di wilayah pegunungan yang saat ini dikenal sebagai Pegunungan Changbai dan merupakan kawah tumbukan keempat yang ditemukan di China.

Menurut pernyataan tersebut, kawah ini merupakan satu-satunya kawah di dunia yang terletak di punggung gunung.

Punggung gunung tidak sama dengan puncak gunung, karena kawah tumbukan puncak gunung pertama di dunia juga berada di timur laut China.

Kawah Hailin memiliki medan bergerigi di bawahnya yang mengakibatkan bentuknya elips. Para peneliti mengatakan meteor tersebut menghantam puncak punggung bukit dengan sisi miring, sehingga menciptakan diameter yang relatif kecil jika diukur tegak lurus dengan punggung bukit.

Diameternya sekitar 3.770 kaki di satu sisi dengan diameter yang lebih panjang di sepanjang garis punggung bukit yaitu 4.460 kaki, menurut penelitian tersebut.

Kawah ini belum sepenuhnya lengkap, kehilangan sebagian tepi timurnya karena tujuan geologis tertentu yang tidak dijelaskan dalam penelitian tersebut. Penelitian tersebut mengatakan ada juga bukti adanya sungai purba di lokasi tersebut yang mengering saat tepi timur runtuh.

Kawah tersebut dipenuhi sedimen dan bebatuan, yang setelah dianalisis terungkap sebagai dampak asteroid. Para ilmuwan mencatat deformasi pada butiran kuarsa yang menurut mereka hanya dapat dipicu oleh guncangan akibat dampak besar.

"Penemuan kawah Hailin dan kawah lainnya di China menunjukkan bahwa dampak meteorit dalam skala seperti itu dapat terjadi lagi di Bumi di masa mendatang," kata Chen dalam pernyataan tersebut.

Penelitian lebih lanjut mengenai kawah tersebut telah direncanakan, karena para peneliti akan segera menggali lubang untuk mempelajari lebih lanjut tentang bagaimana kawah tersebut mungkin berevolusi.

Topik Menarik