Kondisi Tanahnya Subur, Planet Mars Siap Ditanami Pepohonan

Kondisi Tanahnya Subur, Planet Mars Siap Ditanami Pepohonan

Teknologi | sindonews | Selasa, 5 November 2024 - 10:15
share

Dalam penelitian baru, ditemukan bahwa karbon dioksida (CO2) perlu ditingkatkan di Mars untuk mendukung pertumbuhan tanaman dan meningkatkan suhu di planet itu untuk menumbuhkan pepohonan.

Kondisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman di Planet Merah tidak tercipta di "daerah tropis" Mars.

Rencana untuk menanam pohon di Mars dipimpin oleh Robert Olszewski, seorang profesor di Universitas Teknologi Warsawa di Polandia.

Para peneliti telah mempelajari keseimbangan energi permukaan di planet ini seperti pertukaran panas difusif antara penguapan dan kondensasi karbon dioksida, pengangkutan panas melalui sirkulasi atmosfer dan pertukaran panas dengan bawah permukaan.

"Anehnya, kondisi yang memungkinkan pertumbuhan tanaman tidak terjadi pertama kali di daerah tropis (25) tetapi di wilayah Cekungan Hellas. Peningkatan lebih lanjut dalam efek rumah kaca memperluas area yang cocok untuk pertumbuhan tanaman di belahan bumi selatan," jelas makalah penelitian tersebut seperti dilansir dari Wion News.

Olszewski dan tim penelitiannya menggunakan kumpulan data suhu dan tekanan pendarat Viking Mars yang dibuat pada tahun 1970-an dan mensimulasikan berbagai proses di Mars.

"Di sini, kami menggunakan model dasar untuk menyelidiki efek rumah kaca yang disebabkan oleh peningkatan CO2 ditambah pemanasan rumah kaca buatan," kata Olszewski dalam sebuah makalah yang dipresentasikan pada "Pertemuan Astrobiologi dan Masa Depan Kehidupan" yang diselenggarakan di Lunar and Planetary Institute di Houston, Texas.

Mereka juga menilai tekanan total yang dibutuhkan di Mars, O2 yang dibutuhkan, persentase tinggi CO2 yang dapat diterima, suhu yang dibutuhkan untuk pertumbuhan pohon, dan jumlah air yang tersedia.

"Kondisi atmosfer yang ada di Mars saat ini membuat keberadaan kehidupan menjadi mustahil. Persyaratan untuk pertumbuhan tanaman di Mars telah dipertimbangkan dalam konteks terraforming dan rumah kaca bertekanan rendah," kata Olszewski.

Penelitian ini menekankan pada suhu "karena ini adalah variabel lingkungan mendasar yang berubah selama terraforming dan mengendalikan siklus CO2 dan pembentukan air cair," kata Olszewski.

"Jika difokuskan pada suhu, suhu tersebut pasti beberapa puluh derajat lebih tinggi, sedangkan fluktuasi diurnal seharusnya jauh lebih rendah. Agar pohon dapat tumbuh, musim tanam harus berlangsung setidaknya 110 sols (hari Mars)," ungkap penelitian tersebut.