AS Deteksi Teknologi Misterius China Bolak-balik dari Langit ke Bumi
Ketakutkan Amerika Serikat terhadap teknologi luar angkasa China mulai terbukti. Angkatan Luar Angkasa AS mengawasi sebuah pesawat ruang angkasa China.
Pesawat ini diduga mengeluarkan teknologi misterius dari ketinggian hampir 600 kilometer di atas permukaan laut.
Seperti dilansir dari objek misterius ini pertama kali ditemukan oleh ahli astrofisika AS. Ia memperkirakan benda misterius tadi berupa penyebaran subsatelit atau mungkin perangkat keras yang dilepaskan oleh pesawat luar angkasa sebelum misinya berakhir dan mengalami deorbit.
Sang ahli astrofisika Jonathan McDowell dari Pusat Astrofisika Harvard-Smithsonian setelah melihat objek tersebut menulis di X, "Obyek ini bisa jadi penempatan subsatelit, atau bisa berupa perangkat keras yang dikeluarkan sebelum misi berakhir dan deorbit (pesawat luar angkasa pertama penerbangan melakukan hal serupa)."
Pesawat bernama Shenlong milik China diluncurkan pada Desember 2023 lalu. Pesawat ini beberapa kali terpantau melepaskan objek ke orbit sehingga membuat Angkatan Luar Angkasa AS memburunya.
China meluncurkan pesawat itu satu hari setelah Amerika Serikat membatalkan penerbangan pesawat mata-matanya pada 14 Desember 2023 lalu. Kepala Angkatan Luar Angkasa AS mengatakan bahwa ini bukan suatu kebetulan. Mungkin bukan suatu kebetulan bahwa mereka mencoba menyamai kita dalam hal waktu dan urutan kejadian ini, kata Jenderal Chance Saltzman, Kepala Operasi Angkatan Luar Angkasa.
China selama ini tetap merahasiakan keberadaan pesawat luar angkasanya. Mereka berdalih bahwa pesawat bertugas memberikan dukungan teknis untuk kepentingan ruang angkasa secara damai. Setelah beroperasi di orbit selama jangka waktu tertentu, pesawat ruang angkasa eksperimental akan kembali ke lokasi pendaratan yang ditentukan di China, tulis media pemerintah China, Xinhuanet.
Selama beberapa periode, pesawat tadi akan memverifikasi teknologi yang dapat digunakan kembali serta melakukan eksperimen sains luar angkasa sesuai rencana.
Astronom Scott Tilley yang sedang melacak pesawat luar angkasa ketika enam benda tersebut terlempar mencermati sinyalnya dipancarkan ke Amerika Utara. Sinyal tersebut kemungkinan besar menargetkan stasiun bumi atau kapal yang berada di dekat British Columbia, Kanada.
Ketika pesawat luar angkasa melewati saya hanya memancarkan lintasan lintasan tertentu yang tampaknya mendukung lokasi di selatan hingga barat daya, kata Tilley.
Tilley bergabung dengan kelompok pengawasan ruang pita optik yang berbasis di Swiss. Kolaborasi antarnegara tersebut bertugas memantau pesawat China sejak diluncurkan pada 15 Desember.