Gunung Lewotobi Laki-Laki Meletus, Zona Lempeng Tektonik Ini Dipantau Ketat

Gunung Lewotobi Laki-Laki Meletus, Zona Lempeng Tektonik Ini Dipantau Ketat

Teknologi | sindonews | Senin, 4 November 2024 - 15:39
share

Sedikitnya 10 orang tewas setelah Gunung Lewotobi Laki-Laki yang terletak di pulau wisata populer Flores memuntahkan abu dan lava ke desa-desa terdekat, memaksa warga mengungsi.

Rekaman yang diperoleh AFP menunjukkan desa-desa di dekat gunung berapi tertutup abu dan beberapa area terbakar.

Badan Gunung Api Indonesia menaikkan tingkat peringatan ke level 4 dan menginstruksikan penduduk lokal dan wisatawan untuk tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius 7 kilometer dari kawah Lewotobi Laki-Laki.

Gunung berapi tersebut meletus beberapa kali pada bulan Januari, mendorong pihak berwenang untuk menaikkan tingkat kewaspadaan ke tingkat tertinggi dan mengevakuasi sedikitnya 2.000 penduduk.

Negara kepulauan Indonesia sering mengalami letusan gunung berapi karena terletak di kawasan Samudera Pasifik yang disebut 'Cincin Api Pasifik'.

Letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki yang masih terjadi berisiko gempa dan tsunami tak hanya pada pertemuan lempeng di selatan Lombok dan Bali, tapi juga dari zona yang menyesar ke utara ini.

Lempeng tektonik adalah lempengan kerak Bumi yang bergerak dengan sangat perlahan di seluruh permukaan planet kita. Indonesia berada di sepanjang “Cincin Api Pasifik”, di mana beberapa lempeng tektonik bertabrakan dan banyak terjadi letusan gunung berapi serta gempa bumi.

Beberapa dari gempa yang terjadi sangat besar, seperti gempa berkekuatan 9,1 skala richter di lepas pantai barat Sumatra yang menghasilkan tsunami di Samudra Hindia pada 2004. Gempa tersebut terjadi di sepanjang zona subduksi Jawa-Sumatra, di mana lempeng tektonik Australia bergerak di bawah lempeng Sunda di Indonesia.

Namun menuju bagian timur dari pulau Jawa, zona subduksinya telah “mampat” oleh kerak benua Australia, yang lebih tebal dan lebih ringan dari lempeng Oceanic yang bergerak di bawah Jawa dan Sumatra.

Lempeng benua Australia tidak bisa didorong ke bawah Lempeng sunda, sehingga ia mulai berjalan di atasnya. Proses ini disebut dengan sesar naik belakang busur.

Data dari gempa Lombok yang baru-baru ini terjadi menunjukkan gempa-gempa tersebut terkait dengan dengan zona busur belakang ini.

Zona ini memanjang ke utara dari pulau-pulau yang membentang dari timur Jawa hingga Pulau Wetar, tepat di utara Timor (seperti yang ditunjukkan pada peta di bawah ini).

Bencana gempa bumi di sepanjang pertemuan lempeng di dekat Indonesia. Tanggal yang telihat di peta merujuk gempa-gempa di masa lalu dan Mw menunjukan besarnya gempa. Disunting oleh P. Cummins dari Koulali dan kawan-kawan

Menurut sejarah, gempa-gempa besar juga terjadi di sekitar sesar naik belakang busur di dekat Lombok, tak hanya yang terjadi pada abad ke 19, namun juga yang terjadi baru-baru ini.

Diperkirakan zona sesar naik belakang busur ini pada akhirnya akan membentuk zona subduksi baru ke utara dari timur Jawa hingga Pulau Wetar di utara Timor.

Topik Menarik