Jabal Rahmah: Saksi Abadi Cinta Nabi Adam dan Siti Hawa
Di antara padang gersang nan luas di Arafah, berdiri sebuah bukit yang menjadi saksi bisu kisah cinta paling purba dalam sejarah umat manusia. Jabal Rahmah, sebuah bukit yang tak terlalu tinggi, namun penuh makna spiritual mendalam. Di sinilah, menurut keyakinan umat Islam, Nabi Adam dan Siti Hawa dipertemukan kembali setelah berabad-abad terpisah sejak diturunkan dari surga. Dalam riwayat yang diyakini, mereka tersesat di bumi yang luas, mencari satu sama lain hingga akhirnya bertemu di bukit yang kini dikenal sebagai simbol kasih sayang Tuhan kepada hamba-Nya.
Keindahan dan Kekhusyukan Alam Jabal Rahmah
Secara fisik, Jabal Rahmah merupakan bukit batu sederhana. Berdiri kokoh di tengah padang pasir luas. Lokasinya berada sekitar 20 kilometer dari Mekah, di bagian timur laut Padang Arafah. Bukit ini memiliki ketinggian sekitar 70 meter dan dapat didaki dengan relatif mudah oleh para peziarah. Meski demikian, bagi umat Islam, keberadaan Jabal Rahmah lebih dari sekadar bentuk fisiknya. Tempat ini menyimpan kisah abadi tentang pengampunan, kesabaran, dan cinta yang melampaui ruang dan waktu.Kondisi alam di sekitar Jabal Rahmah sering kali terasa terik dan kering. Gurun yang mengelilinginya terbentang luas dengan suhu yang bisa mencapai 40 derajat Celsius atau lebih pada musim panas. Namun, meski dihiasi pemandangan yang tampak tandus, ada kesan mendalam yang dirasakan oleh setiap peziarah yang berdiri di puncaknya.
Xiaomi Segera Luncurkan Tablet Pad 7 dan Pad 7 Pro di Beberapa Negara, Salah Satunya Indonesia
Di puncak Jabal Rahmah, terdapat sebuah tugu putih sederhana yang menandai tempat pertemuan Nabi Adam dan Siti Hawa. Banyak yang datang ke tempat ini untuk berdoa, memohon ampun, dan meminta keberkahan cinta yang abadi seperti yang dialami oleh pasangan pertama dalam sejarah umatmanusiaini.