Misteri Cahaya Merah di Mata Gunung Kepala Naga Gurun Sinai
Gunung berbentuk kepala naga sangat terkenal di Gurun Sinai, Mesir. Tak hanya bentuknya yang unik, beragam mitos dan legenda juga membalut kisahnya.
Terletak tepat di antara Laut Mediterania di utara dan Laut Merah di selatan, Semenanjung Sinai menghubungkan Afrika dengan benua Asia. Luas gurunnya, yaitu Gurun Sinai sekitar 61.000 km persegi. Sejauh mata memandang, gurun ini memiliki tampilan menakutkan, ditambah lagi pemandangan Gunung Kepala Naga yang terkenal.
Gunung yang telah memukau wisatawan ini adalah karya alam luar biasa. Gunung Kepala Naga terletak di Sinai Selatan dan telah menjadi destinasi utama para wisatawan. Gunung ini mendapatkan namanya dari formasi yang tampak seperti kepala naga kolosal.
Dilansir dari Times of India, Sabtu (5/10/2024) kemiripan yang luar biasa ini sering membuat orang percaya bahwa itu memang fosil lumpur dari makhluk legendaris naga. Karakteristik yang paling terkenal dari gunung ini adalah 'matanya'— gua di gunung yang memancarkan cahaya merah.
Baca Juga:Ilmuwan Beberkan Fakta Menakutkan yang Disembunyikan di Gunung Sinai
Misteri cahaya merah yang menyala terpecahkan setelah diperiksa lebih dekat. Cahaya tersebut adalah hasil dari lampu api unggun yang berkedip di dalam gua. Namun, tidak dapat disangkal formasi batuan yang luar biasa dan 'mata' merupakan pemandangan yang menakjubkan. Meskipun tidak memiliki latar belakang mitologis yang lama terkait dengan naga yang sebenarnya, lanskap alam ini tidak tanpa legenda dan mitos.
Gurun Sinai telah dihuni sejak zaman prasejarah, tetapi saat ini, populasi yang sedikit tinggal di bagian utara semenanjung, meninggalkan bagian selatan gurun terbuka untuk imajinasi liar dan cerita-cerita menakutkan.
Baca Juga: Baru Ditemukan, Situs Kerajaan Mesir Kuno di Gunung Sinai
Menurut salah satu kepercayaan tersebut, cahaya merah adalah pertanda harta karun kuno dan roh-roh yang menghuni wilayah tersebut. Sementara yang lain percaya cahaya di dalam gua berfungsi sebagai panduan bagi para pelancong kuno, yang tidak dilengkapi dengan GPS atau kompas.
Gunung ini dapat dikunjungi sebagai bagian dari safari jeep gurun bersama dengan lokasi utama lainnya seperti White Canyon, Ain Khudra Oasis, Colored Canyon, Nawamis, dan Heduda Sand Dunes. Orang-orang Bedouin, yang telah tinggal di Sinai selama ratusan tahun, dapat menjadi pemandu wisatawan yang baik. Gunung ini adalah keajaiban alam, tetapi foto-foto dari tempat ini terus beredar di internet, mengaitkannya dengan mitos kuno.