Astronot Percaya Uranus Memiliki Lautan seperti Bumi

Astronot Percaya Uranus Memiliki Lautan seperti Bumi

Teknologi | sindonews | Jum'at, 4 Oktober 2024 - 09:51
share

Para ilmuwan percaya bahwa bagian tata surya kita yang belum dijelajahi mungkin memiliki lautan cair dan kondisi yang mendukung kehidupan.

BACA JUGA - Fenomena Uranus Bercahaya Cincin Tertangkap Kamera NASA

Dalam skenario ini, Uranus kini juga menarik perhatian beberapa ilmuwan. Para ilmuwan menunjuk pada tanda-tanda yang menunjukkan beberapa bulan Uranus memiliki lautan cair internal dan komposisi kimia yang dapat mendukung kehidupan.

Ilmuwan planet telah membahas Uranus dan bulan-bulannya dalam sebuah makalah baru-baru ini. Mereka mengusulkan pengiriman pesawat antariksa ke bulan-bulan ini dan mencari tanda-tanda yang menunjukkan kelayakhunian dan bagaimana dunia ini terbentuk dan berevolusi.

"Prospek paling menarik di bulan-bulan (Uranus) adalah bahwa bulan-bulan itu masih dapat menampung lautan di bawah permukaannya saat ini. Kemungkinannya kecil untuk beberapa bulan, jadi jika misi tersebut menemukan lautan di semua/sebagian besar bulan, maka itu akan membantu memahami mekanisme apa yang membantu menjaga bagian dalam bulan-bulan ini tetap hangat," kata Julie Castillo-Rogez, seorang ilmuwan planet di Laboratorium Propulsi Jet NASA seperti dilansir dari Wion News.

Ketika wahana antariksa Voyager 2 milik NASA terbang melewati sistem Uranus pada tahun 1986, wahana tersebut mengumpulkan data yang kemudian dianalisis ulang oleh tim yang dipimpin oleh Castillo-Rogez pada tahun 2022.

Tim tersebut mempelajari lima bulan terbesar Uranus Ariel, Umbriel, Titania, Oberon, dan Miranda. Jari-jari dan kepadatan bulan-bulan ini dipelajari, bersama dengan faktor-faktor lainnya, dan tim tersebut menemukan bahwa Ariel, Umbriel, Titania, dan Oberon mungkin memiliki samudra cair internal di antara inti dan kerak esnya.

Namun, karena sistem Uranus sangat jauh dari matahari, Castillo-Rogez yakin bahwa sumber panas utama untuk bulan-bulan ini "berasal dari peluruhan unsur-unsur radioaktif, khususnya kalium, uranium, dan thorium", katanya kepada Space.com.

Lebih jauh lagi, ada bukti bahwa Miranda dan Ariel menyaksikan aktivitas geologi, seperti tektonik dan gunung berapi es, 100 juta hingga 1 miliar tahun yang lalu.

Para ahli mengatakan bahwa misi ke Uranus dapat menyelidiki kondisi termal internal di bulan-bulan tersebut, karena kondisi tersebut memainkan peran besar dalam berfungsinya kehidupan.

Misi tersebut juga dapat mempelajari tentang kadar garam, karena jika lautan cair terlalu asin, kehidupan mungkin tidak dapat bertahan hidup di sana.

Bentuk-bentuk kehidupan juga memerlukan sumber energi kimia yang stabil karena kehidupan apa pun di sana akan berada di bagian dalam untuk menghindari radiasi dan berada dekat dengan air.

Topik Menarik