Adu Drone Naga Rusia-Ukraina, Begini Spesifikasinya

Adu Drone Naga Rusia-Ukraina, Begini Spesifikasinya

Teknologi | sindonews | Sabtu, 14 September 2024 - 19:20
share

Drone naga tengah menjadi tren di tengah peperangan Rusia-Ukraina . Kehadiran senjata udara penyebar thermit viral karena videonya beredar di media sosial.

Sepekan setelah video yang menunjukkan penggunaan drone tak berawak yang dimodifikasi oleh Ukraina terhadap pasukan Rusia yang bersembunyi di garis pepohonan dan parit itu, banyak analisa muncul terhadap drone naga.

TWZ melansir, Sabtu (14/9/2024) drone yang menyemprotkan zat pembakar tanah alias thermit mirip efek api naga itu berpotensi menimbulkan kebakaran dan cedera pada personel tentara beserta kerusakan perangkat kerasnya.

Thermit umumnya terbuat dari bubuk alumunium dan oksida besi. Penggunaannya dalam granat dan peluru artileri yang terbakar pada suhu sekitar 4.440 derajat Fahrenheit.

Drone ini menyebarkan senyawa tersebut di atas pepohonan dan semak dedaunan tempat musuh bersembunyi, serta ke dalam parit. Pembakaran dedaunan mengurangi tempat persembunyian musuh, sehingga meningkatkan keterpaparan mereka.

Thermit dapat membunuh apapun yang terpapar. Thermit juga dapat menghilangkan oksigen dan membakar mereka yang tidak bersentuhan langsung dengannya.

Sebuah video yang dipublikasikan di Telegram oleh politisi Moskow dan jurnalis militer Andrey Medvedev menunjukkan pasukan Rusia menggunakan drone naga. Dalam video tersebut, terlihat seorang tentara memasang sebuah tabung yang diduga berisi thermit ke drone dengan pandangan orang pertama (FPV).

Drone tersebut kemudian diluncurkan, dilaporkan menuju posisi Ukraina. Video ini kemudian menampilkan pandangan operator drone di atas garis pepohonan, diikuti oleh pandangan drone lain yang menunjukkan bahan pembakar disebarkan di atas pasukan Ukraina.

Berbeda dengan drone naga Ukraina, versi Rusia ini lebih banyak mengeluarkan percikan api dengan sedikit kerusakan nyata yang terlihat.

Rusia memiliki sejarah panjang dalam menggunakan senjata thermit. Pada 2012, Rusia menembakkan amunisi klaster yang diisi dengan senyawa ini ke sasaran di Suriah. Rusia juga telah menggunakan perangkat thermit di Ukraina sejak awal perang besar-besaran. Ukraina juga telah memiliki senjata thermit sebelum drone naga, menurut Human Rights Watch.

Organisasi ini mengatakan telah meninjau bukti visual yang menunjukkan setidaknya ada 82 serangan di Ukraina menggunakan senjata pembakar yang ditembakkan dari permukaan antara Februari 2022 hingga April 2023.

Beberapa saluran Telegram Ukraina mengeluhkan senjata baru Rusia ini. Hanya pengingat bahwa musuh belajar dengan sangat cepat! tulis saluran Telegram Brothers in Arms. Rusia "sudah meniru drone naga kami dan sekarang membakar posisi kami."

Bukti muncul pekan lalu bahwa Rusia sedang bereksperimen dengan drone penyebar thermit mereka sendiri, namun saat itu efek di medan perang tampaknya masih sangat terbatas. Sebuah video yang diunggah oleh saluran Telegram Landmines and Coffee Ukraina menunjukkan salah satu upaya tersebut, menggunakan elemen penyalaan dari ranjau mortir 120 mm.

Penggunaan drone baru ini oleh kedua pihak menciptakan efek yang sangat luas di medan perang, dengan presisi yang luar biasa dan tanpa risiko bagi operatornya. Drone ini memberikan dampak psikologis yang besar, selain kerusakan fisik yang signifikan.

Topik Menarik