Reputasi Konyol Kucing Oranye, Mitos atau Fakta?

Reputasi Konyol Kucing Oranye, Mitos atau Fakta?

Teknologi | sindonews | Jum'at, 26 April 2024 - 15:40
share

Kucing oranye mempunyai reputasi sebagai kucing ramah dan konyol dibandingkan kucing dengan warna lain, tapi apa dasarnya?

Kucing Ginger alias kucing berwarna oranye dipercaya punya satu sel otak kucing yang berbeda dari jenis lainnya. Saking penasarannya, para ilmuwan mempelajari apakah warna bulu mempengaruhi perilaku kucing.

IFL Science melansir, Jumat (26/4/2024) gen kucing oranye ini terletak pada kromosom X, bukan kromosom Y, dan mengandung pigmen pheomelanin yang memberi warna khas oranye. Hal inilah yang diduga menyebabkan perbedaan pada generasi kucing oranye. Berkat sifat genetik ini pula ada sekitar tiga jantan untuk setiap kucing oranye betina.

Staf lembaga amal Cats Protection di Inggris Daniel Warren menyebutkan, ada hubungan antara warna bulu dan aspek lain seperti jenis kelamin dan ras. "Ada kepercayaan umum bahwa kucing jantan lebih 'ramah' dibandingkan kucing betina. Jika hal ini benar, ini akan menjelaskan mengapa lebih banyak orang menganggap kucing oranye sebagai hewan ramah, namun kenyataannya, kita belum mengetahuinya, kata Warren.

Sebuah penelitian terbaru mengidentifikasi 276 ekspresi wajah kucing yang unik, dan penelitian pada 2021 mengidentifikasi tujuh ciri kepribadian kucing berbeda. Meme "Perilaku Kucing Oranye" menggambarkan kucing oranye sebagai biang kekacauan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mungkin ada hubungan antara perilaku dan warna bulu. Namun, tidak ada bukti yang signifikan atau konklusif, kata Warren.

Pada beberapa spesies mamalia, penulis studi pada 2015 menjelaskan telah menemukan hubungan spesifik antara warna bulu dan perilaku. Namun, ketika meneliti kucing domestik, mereka menyurvei 189 pemilik kucing tentang kepribadian kucing peliharaan mereka, dengan fokus pada persepsi manusia terhadap kepribadian kucing.

Para peneliti menemukan bahwa kucing oranye dinilai relatif lebih tinggi dalam keramahan dan lebih rendah dalam kesopanan dibandingkan kucing dengan warna lain. Orang-orang percaya bahwa kucing putih menunjukkan lebih banyak jarak, rasa malu, ketenangan, aktivitas lebih rendah, keramahan, dan keberanian. Kucing hitam tidak memiliki ciri-ciri yang dinilai berbeda dengan warna lainnya.

"Sampai saat ini, tidak ada perbedaan yang diketahui antara kucing dengan warna berbeda. Hanya ada sedikit bukti bahwa hal tersebut benar-benar ada," kata pemimpin penulis studi Mikel Delgado dalam sebuah pernyataan.

Menariknya, penggambaran kucing oranye paling terkenal dalam budaya Amerika, seperti Morris dan Garfield yang digambarkan sebagai kucing malas dan nakal. Sebuah penelitian pada kucing ras murni pada 2016 menyelidiki apakah ciri-ciri kepribadian kucing terkait dengan ras, corak, mata, dan warna bulu.

Pemilik kucing ras terdaftar diminta mengisi kuesioner mengenai perilaku kucingnya. Analisis akhir mencakup 394 studi. Ras yang termasuk dalam analisis, antara lain Abyssinian, Bengal, Birman, Burma, Devon Rex, Maine Coon, Kucing Hutan Norwegia, Oriental, Persia, Ragdoll, Siam, dan Tonkinese. Warna bulunya antara lain agouti, hitam, coklat, kayu manis, biru, ungu muda, coklat kekuningan, karamel, kelabu tua, merah, krem, biru krem, aprikot, dan putih.

Bagian penting dari penelitian ini sebenarnya mengacu pada periode sosialisasi yang sensitif atau 2-7 minggu sosialisasi yang baik. Ada banyak publikasi yang membahas sosialisasi yang benar kepada kucing dan bagaimana hal itu memengaruhi perilaku kucing selanjutnya, termasuk kepercayaan diri dan kemauan untuk mendekat. "Rencana sosialisasi yang tepat adalah salah satu alat terbaik untuk mempengaruhi perilaku kucing," kata Warren.

MG/Muhammad Rauzan Ranupane Ramadan