Mobil Listrik Dua Kali Terbakar di Malaysia, Belum Pernah Terjadi di Indonesia
IDXChannel - Pemilik mobil listrik di Indonesia bisa bernafas lega. Sebab, belum ada kasus mobil listrik yang tiba-tiba terbakar di tanah air.
Hal itu beda dengan negara tetangga, Malaysia, yang sudah dua kali kejadian mobil listrik terbakar tanpa diketahui sebabnya.
Peristiwa terbaru dialami mobil listrik Mercedes-Benz EQB pada Minggu (31/12/2023) pekan lalu di Johor Bahru, Malaysia. Mobil listrik mewah dari Jerman itu tiba-tiba terbakar saat melakukan pengisian ulang baterai.
Ironisnya lagi, peristiwa kebakaran itu terjadi tepat di depan dealer Mercedes-Benz. Api tersebut langsung membakar mobil listrik hingga nyaris habis. Bahkan api juga menjilati charging station yang tengah mengisi baterai mobil listrik berlogo tiga bintang itu.
"Hingga kini penyebab kebakaran tidak diketahui pasti. Pihak Mercedes-Benz belum mau memberikan komentar sebelum investigasi dilakukan," sebut Malay Mail , Selasa (2/1/2023) ini.
Peristiwa kebakaran mobil listrik itu ternyata bukan hal baru lagi buat warga Malaysia. Berdasarkan catatan Malay Mail, pada Oktober 2023, sebuah mobil listrik Tesla Model Y juga hangus terbakar tanpa diketahui penyebabnya.
"Kebakaran mobil listrik di Malaysia memang sangat jarang terjadi namun akan langsung mendapat perhatian banyak orang jika memang kejadian," terang Malay Mail .
Di Indonesia hingga kini belum ada catatan kepolisian yang menginformasikan adanya mobil listrik yang terbakar. Padahal dua mobil listrik yang terbakar di Malaysia juga dipasarkan di tanah air.
Mercedes-Benz EQB dijual dengan harga Rp1,655 miliar. Tesla Model Y juga dijual oleh Prestige Motorcars dengan harga yang disesuaikan dengan opsi tambahan yang diinginkan pembeli.
Sebelumnya Joko Kusnanto, PLT Kasubdit Uji Tipe Kendaraan bermotor Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Republik Indonesia pernah mengatakan bahwa baterai lithium-ion yang terdapat di mobil listrik ini memiliki energi yang besar. Kondisi tersebut membuat mobil listrik yang terbakar sulit dipadamkan.
Melihat beberapa kasus yang terjadi di luar negeri, nyala apinya juga cukup besar.
"Pemadaman dengan air, indikasinya tidak bisa memadamkan api tersebut. Melihat beberapa kasus yang terjadi, mobil listrik yang terbakar harus direndam di air pun tidak bisa padam," pungkas Joko.
(FRI)