Pusat Teknologi China Ditutup Paksa, Huawei hingga Apple Kena Imbas
GenPI.co - Pasar grosir elektronik terbesar di dunia sekaligus pusat teknologi China di Kota Shenzhen ditutup paksa pada Senin (29/8).
Langkah ini untuk menahan lonjakan Covid-19 baru-baru di kota selatan, itu di tengah seruan oleh lembaga pemikir China terkemuka untuk perubahan kebijakan \'nol-Covid negara itu.
Pedagang di distrik Huaqiangbei, rumah bagi pasar elektronik terbesar di dunia, menerima pemberitahuan resmi bahwa pasar akan ditutup hingga Kamis (1/9) untuk menahan penyebaran Covid-19.
Melansir Sout China Morning Post yang mengutip salah satu operator terbesar di distrik itu, Huaqiang Electronics World, semua penyewa diharuskan bekerja dari rumah selama periode tersebut dan melakukan tes asam nukleat setiap hari.
Semua perusahaan manufaktur utama di kawasan itu diperintahkan untuk mengikuti sistem "loop tertutup" selama seminggu.
Perusahaan yang terkena imbas termasuk raksasa peralatan telekomunikasi Huawei Technologies Co, pembuat chip terkemuka China Semiconductor Manufacturing International Corp dan pemasok Apple Foxconn Technology Group.
Pergerakan karyawan diminta untuk dibatasi sambil menjaga jadwal produksi sesuai rencana.
Cluster virus baru telah muncul ketika Hong Kong, yang dekat dengan Shenzhen, telah melaporkan lonjakan besar dalam kasus.
Hong Kong pada hari Senin mencatat 8.488 kasus baru, penyebaran besar kedua dari Covid-19 dalam beberapa bulan terakhir.
Seorang penasihat pandemi pemerintah memperingatkan bahwa kasus-kasus tersebut dapat memuncak menjadi 20.000 orang di bulan depan.
Bekas jajahan Inggris itu telah menyaksikan wabah terburuk beberapa bulan lalu yang menyebabkan kematian yang luas.
Hong Kong sejauh ini mencatat 1.522.460 kasus dan 9.668 kematian.
Baru-baru ini ribuan turis terdampar selama berhari-hari ketika China menutup resor musim panas terbesar Sanya di Hainan,
Otoritas setempat juga membatalkan penerbangan dan layanan transportasi untuk menahan penyebaran varian Omicron.
Kota industri paling modern di Shenzhen China sendiri menghadapi beberapa penutupan di masa lalu untuk menangani lonjakan virus yang tiba-tiba.
Pada hari Minggu China melaporkan 301 kasus COVID-19 yang dikonfirmasi secara lokal di negara itu, 161 di antaranya berada di Provinsi Sichuan, Komisi Kesehatan Nasional melaporkan pada hari Senin.
Secara keseluruhan 1.255 pembawa asimptomatik lokal baru diidentifikasi pada hari Minggu, termasuk 570 di Tibet dan 98 di Hainan, kata komisi itu dalam laporannya.
Sejauh ini 5.226 orang telah meninggal karena virus di China.(*)
Jangan sampai ketinggalan! Kamu sudah lihat video ini ?
