Pelatihan Beternak Kambing sebagai Upaya Inovatif Cegah Stunting di Sumberwungu Gunungkidul

Pelatihan Beternak Kambing sebagai Upaya Inovatif Cegah Stunting di Sumberwungu Gunungkidul

Berita Utama | tasikmalaya.inews.id | Minggu, 6 Oktober 2024 - 13:25
share

GUNUNGKIDUL, iNewsTasikmalaya.id Kelompok Wanita Tani (KWT) Kalurahan Sumberwungu, yang dipimpin oleh Supatminah dan terdiri dari 28 anggota, baru-baru ini mengikuti pelatihan beternak kambing sebagai bagian dari inisiatif untuk mencegah stunting.

Pelatihan yang berlangsung di Balai Kalurahan Sumberwungu, Tepus, Gunungkidul, ini merupakan hasil kolaborasi strategis antara Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta (Unjaya), Pusat Studi Ketahanan Keluarga dan Komunitas (PSK3), serta Yayasan Ainul Yakin.

Program ini juga mendapatkan dukungan dari Kosabangsa 2024, Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kemdikbudristek.

Stunting masih menjadi tantangan serius di Indonesia, terutama di wilayah pedesaan seperti Gunungkidul. Stunting tidak hanya berdampak pada pertumbuhan fisik, tetapi juga pada perkembangan kognitif anak-anak.

Dalam konteks ini, susu kambing etawa dengan kandungan protein dan kalsium yang tinggi dinilai sebagai solusi gizi yang tepat karena mudah dicerna dan kaya nutrisi penting.

Pelatihan ini bertujuan untuk memberdayakan para wanita tani agar dapat mengelola peternakan kambing secara efektif dan berkelanjutan, sekaligus meningkatkan akses masyarakat terhadap pangan hewani yang berkualitas.

Tidak hanya berdampak pada kesehatan keluarga, pelatihan ini juga membuka peluang ekonomi baru melalui usaha peternakan.

Para ahli dari Unjaya, seperti Apt. Dwi Larasati, M.Pharm.Sci., Ari Okta Viyani, S.E., M.Sc., dan Dr. Tri Sunarsih, SST., M.Kes., memimpin pelatihan ini.

Mereka memberikan pemahaman mendalam terkait berbagai aspek beternak kambing, mulai dari manajemen nutrisi hingga pengolahan susu kambing. Tim dari UGM juga turut andil dalam pemberian materi, dengan diwakili oleh Prof. Dr. drh. Sarmin, MP dan Dr. drh. Claude Mona Airin, MP.

Beberapa materi utama yang disampaikan meliputi:

1. Manajemen Nutrisi Kambing: Strategi pemberian pakan bergizi untuk meningkatkan kualitas susu dan kesehatan ternak.

2. Teknologi Tepat Guna: Penerapan teknologi sederhana yang dapat diterapkan untuk meningkatkan efisiensi peternakan di pedesaan.

3. Pencegahan Penyakit pada Kambing: Cara menjaga kesehatan kambing agar tetap produktif dan bebas penyakit.

4. Pengolahan Susu Kambing: Teknik pemrosesan susu kambing sebagai sumber protein untuk anak-anak, terutama mereka yang berisiko stunting.

Ketua KWT, Supatminah, mengungkapkan rasa syukur dan apresiasinya atas pelatihan ini, yang menurutnya memberikan solusi nyata dalam upaya meningkatkan kualitas gizi anak-anak di desanya melalui hasil peternakan lokal.

Ia juga berharap program ini bisa diperluas ke kelompok tani lain di wilayah Gunungkidul untuk semakin memperkuat ketahanan pangan lokal.

"Kami berharap pelatihan ini bisa berkelanjutan, dengan pendampingan lebih lanjut bagi kelompok kami, baik dalam hal pemantauan kesehatan ternak, peningkatan produksi, hingga pengolahan susu kambing," ucap Supatminah.

Kolaborasi antara UGM, Unjaya, PSK3, dan Yayasan Ainul Yakin dinilai sangat penting dalam mengoptimalkan potensi lokal. Kerja sama ini menunjukkan pentingnya sinergi antara akademisi, masyarakat, dan lembaga swadaya masyarakat untuk bersama-sama menangani isu-isu krusial seperti stunting.

Tim pelaksana juga menyampaikan terima kasih kepada DRTPM Kemdikbudristek atas dukungannya melalui program Kosabangsa 2024. Bantuan tersebut sangat membantu terlaksananya kegiatan ini yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat di Kalurahan Sumberwungu.

Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan masyarakat bisa semakin memaksimalkan potensi peternakan kambing sebagai solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah gizi dan meningkatkan kualitas hidup di wilayah pedesaan secara berkelanjutan.

Topik Menarik