Makna Tema “Pangan untuk Semua” pada Buka Tahun Bersama PWKI
JAKARTA, iNewsTangsel.id - Suasana penuh kehangatan dan kekeluargaan tampak jelas saat Paguyuban Wartawan Katolik Indonesia (PWKI) mengadakan acara tahunan “Buka Tahun Baru Bersama” ke-18. Kegiatan yang berlangsung pada Sabtu (25/01/2025) di Aula Universitas Tarumanagara, Jakarta Barat. Acara tahun ini mengusung tema “Pangan untuk Semua,” yang relevan dengan fokus pemerintah terhadap ketahanan pangan.
Tema ini mencerminkan ajakan PWKI kepada seluruh elemen bangsa untuk merenungkan langkah bersama dalam menghadapi tantangan di bidang pangan. Acara ini diawali dengan Perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Sekretaris Keuskupan Agung Jakarta, Rm. Adi Prasodjo Pr, bersama Rm. Aloysius Budi Purnomo Pr dan Rm. Heri Wibowo Pr dari Komisi HAK KWI.
Dalam homilinya, Rm. Aloysius Budi Purnomo Pr menekankan pentingnya peran wartawan Katolik dalam memberikan asupan rohani melalui pewartaan. Ia menegaskan bahwa seperti pangan yang menjadi kebutuhan fisik, firman Tuhan dan kedamaian yang disampaikan melalui media juga diperlukan masyarakat untuk menjaga ketenangan batin.
Melalui sambungan daring, Rm. Markus Solo Kewuta SVD dari Dikasteri Vatikan untuk Hubungan Antaragama, turut menyampaikan refleksi tentang pentingnya pangan. Menurutnya, pangan merupakan kebutuhan vital bagi semua orang dan menjadi dasar kelangsungan hidup bangsa. Ia menekankan bahwa swasembada pangan harus disertai dengan distribusi yang adil dari Sabang sampai Merauke.
Namun, Rm. Markus juga mengingatkan bahwa kecukupan pangan saja tidak dapat menjadi tolok ukur kesejahteraan bangsa. Ia mengutip Paus Fransiskus yang menegaskan bahwa kesejahteraan sejati ditentukan oleh perdamaian dan kerukunan antarwarga.
“Sayangnya, kita masih menghadapi konflik sosial yang mengancam persatuan. Tendensi segregasi masih terlihat di berbagai tempat. Perdamaian dan kerukunan menjadi pekerjaan rumah besar bagi kita semua,” ujar Rm. Markus.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Terpilih, Rano Karno, yang hadir dalam acara ini, mengungkapkan komitmennya untuk fokus pada isu ketahanan pangan, termasuk penyediaan bahan pokok murah dan program distribusi pangan yang terjangkau menjelang bulan Ramadan dan Idulfitri.
Perdamaian dan Pangan: Landasan Kesejahteraan
Pada kesempatan yang sama, PWKI memberikan penghargaan "Terimakasihku Kepadamu" kepada tujuh organisasi pemuda lintas agama dan satu tokoh Indonesia di luar negeri. Pendiri sekaligus Penasihat PWKI, AM Putut Prabantoro, menjelaskan bahwa perdamaian tidak dapat dicapai melalui konflik. Ia mengajukan gagasan “Si Vis Pacem, Para Panem,” yang berarti jika menginginkan perdamaian, siapkan pangan dan kesejahteraan.
Konsep ini juga menjadi dasar bagi Deklarasi Jakarta-Vatikan yang ditandatangani oleh Paus Fransiskus pada audiensi dengan tujuh organisasi pemuda lintas agama di Vatikan pada 21 Agustus 2024. PWKI memandang langkah ini sebagai wujud nyata upaya membangun perdamaian melalui kesejahteraan bersama.
Penghargaan "Terimakasihku Kepadamu" diserahkan kepada perwakilan organisasi seperti GP Ansor, Pemuda Muhammadiyah, Pemuda Katolik, Pemuda Kristen GAMKI, Pemuda Hindu Peradah, dan Pemuda Buddha Gemabudhi. Romo Markus Solo Kewuta SVD juga turut menerima penghargaan secara daring.
Penyerahan penghargaan dilakukan oleh tokoh-tokoh perempuan, termasuk anggota DPR RI Rieke Dyah Pitaloka, Nurul Arifin, Ida Fauziah, dan Dina Lorenza, serta Deputi Kemenko Pangan RI, Widiastuti, dan Tri Agung Kristanto dari Harian Kompas.
Acara ini juga disiarkan secara daring, diikuti oleh wartawan Katolik dari berbagai daerah, memperkuat semangat perdamaian dan kerja sama lintas agama yang menjadi inti dari tema “Pangan untuk Semua.”