Nasib Tragis Evan Dimas: Karier yang Bersinar Kini Meredup, Dilepas Persik Nilai Transfer Anjlok

Nasib Tragis Evan Dimas: Karier yang Bersinar Kini Meredup, Dilepas Persik Nilai Transfer Anjlok

Olahraga | surabaya.inews.id | Senin, 6 Januari 2025 - 14:40
share

SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Awal tahun 2025 menjadi masa sulit bagi Evan Dimas Darmono, mantan pemain Timnas Indonesia yang pernah bersinar sebagai salah satu gelandang terbaik negeri ini. Setelah resmi dilepas oleh Persik Kediri, Evan harus menghadapi kenyataan pahit: kontraknya diputus, dan nilai transfernya mengalami penurunan drastis.

Karier Evan bersama Persik Kediri berakhir lebih cepat dari yang diharapkan. Baru sebentar membela tim asal Kota Kediri, ia langsung dilepas pada Januari 2025. 

Parahnya, Evan hampir tak sempat membuktikan kemampuannya di lapangan. Dari data yang ada, mantan kapten Timnas U-19 ini hanya tampil satu kali sejak bergabung dengan Persik.

Minimnya menit bermain menjadi cerminan penurunan performa Evan, yang kini kalah bersaing di skuad utama. Kondisi ini turut memengaruhi nilai pasarnya, yang anjlok drastis. 

Berdasarkan laman Transfermarkt, harga pasaran Evan setelah dilepas Persik kini hanya Rp1,74 miliar—jauh dari puncak kariernya saat memperkuat Persija Jakarta pada 2019, di mana nilai transfernya mencapai Rp6,08 miliar.

Nama Evan Dimas mulai mencuat saat ia membawa Timnas U-19 menjuarai Piala AFF U-19 2013. Sebagai kapten, Evan memimpin skuat Garuda muda dengan brilian, bahkan mencatat hattrick bersejarah melawan Korea Selatan U-19 di Kualifikasi Piala Asia U-19 2014.

Karier gemilangnya berlanjut di level U-23 hingga senior. Sejumlah pelatih top seperti Alfred Riedl, Luis Milla, Simon McMenemy, hingga Shin Tae-yong mengandalkan Evan sebagai jenderal lapangan tengah Timnas Indonesia.

 

Namun, tragedi bermula pada final cabang sepak bola SEA Games 2019. Dalam laga melawan Vietnam U-23, Evan mengalami cedera parah akibat tekel keras Doan Van Hau. Sejak saat itu, performa Evan perlahan merosot.

Kesulitan untuk kembali ke performa terbaik membuat Evan kerap berpindah-pindah klub. Setelah meninggalkan Persija, ia sempat membela Bhayangkara FC, Arema FC, PSIS Semarang, dan terakhir Persik Kediri. Namun, inkonsistensi performa membuatnya sulit bertahan lama di satu klub.

Kini, di usia 29 tahun, Evan Dimas berada di persimpangan karier. Meski situasinya sulit, sejarah menunjukkan bahwa ia adalah pemain dengan mental juara. Publik sepak bola Indonesia tentu berharap Evan bisa bangkit dan kembali menemukan kejayaannya, baik di kancah nasional maupun internasional.

Apakah Evan Dimas mampu mengubah nasibnya dan kembali membuktikan diri sebagai salah satu gelandang terbaik Indonesia? Hanya waktu yang bisa menjawab. Namun, satu hal yang pasti, kisah perjuangannya masih jauh dari kata usai.

Topik Menarik