Sekolah Rakyat Garda Puti, Misi Cerdaskan Anak Pinggiran Kota Surabaya Dilengkapi Ketrampilan Khusus
SURABAYA, iNewsSurabaya.id - Cucu Presiden Pertama RI, Puti Guntur Soekarno, terus menunjukkan komitmennya dalam mencerdaskan generasi muda Indonesia. Melalui inisiatif relawan Garda Puti, ia mendirikan Sekolah Rakyat, sebuah wadah pendidikan untuk anak-anak di wilayah pinggiran Surabaya. Program ini menjadi upaya nyata untuk mendekatkan pendidikan berkualitas kepada mereka yang membutuhkan.
Sekolah Rakyat secara resmi diluncurkan oleh Tenaga Ahli DPR RI, Aliyudin, di hadapan mahasiswa dari berbagai universitas di Surabaya, termasuk Unair, Unesa, UPN, Untag Surabaya, dan UWKS. Para mahasiswa ini bertekad membantu anak-anak usia sekolah dalam mengembangkan kecerdasan dan keterampilan lunak (soft skills) mereka.
"Sekolah Rakyat adalah inisiatif dari relawan Garda Puti atas amanah dari Mbak Puti Guntur Soekarno. Mbak Puti selalu mendorong relawan untuk turun langsung ke masyarakat dan membantu mereka," ujar Aliyudin.
Ia menambahkan bahwa sebelumnya relawan Garda Puti telah aktif menyalurkan berbagai bantuan beasiswa, seperti KIP, PIP, dan program pendidikan lainnya.
Kini, melalui Sekolah Rakyat, mereka menciptakan ruang pengabdian baru, terutama bagi relawan yang berasal dari kalangan mahasiswa.
Relawan mahasiswa ini memberikan pembelajaran interaktif kepada siswa SD dan SMP, menggabungkan konsep bermain dan pengembangan soft skills.
"Sekolah Rakyat bukan sekadar bimbingan belajar, tetapi juga tempat di mana anak-anak mendapatkan keterampilan hidup yang bermanfaat," jelas Aliyudin.
Saat ini, sudah ada sekitar 10 wilayah pinggiran di Surabaya yang siap dijangkau oleh program ini. Para relawan akan aktif memberikan pendampingan, pengajaran, dan berbagai kegiatan yang mendukung perkembangan anak-anak di sana.
Sekolah Rakyat Garda Puti yang memiliki Misi mencerdaskan Anak Pinggiran Kota. Foto iNewsSurabaya/arif
Rusalle, Ketua Sekolah Rakyat, menekankan pentingnya program ini dalam menekan angka buta huruf di Jawa Timur. "Kami hadir untuk ikut mencerdaskan anak-anak bangsa, khususnya mereka yang belum mendapatkan akses pendidikan memadai," ujarnya.
Lebih dari itu, ia berharap Sekolah Rakyat bisa terus berkembang dengan kontribusi dari para mahasiswa yang memiliki keterampilan khusus.
"Banyak relawan yang mahir dalam public speaking, bisnis, atau keterampilan lainnya. Ilmu-ilmu ini akan mereka ajarkan kepada siswa," tambah Rusalle.
Dengan dukungan mahasiswa dan relawan, Sekolah Rakyat diharapkan menjadi tonggak perubahan bagi pendidikan di wilayah pinggiran Surabaya.
Komitmen ini tidak hanya membawa harapan baru bagi anak-anak yang membutuhkan, tetapi juga menjadi bukti nyata kontribusi generasi muda dalam membangun bangsa.