Solusi Cerdas dan Hemat, Tim Laboran dan Dosen Ubaya Kembangkan Alat Pengelasan RFW
SURABAYA, iNewsSurabaya.id Dosen dan laboran Program Studi Teknik Mesin dan Manufaktur, Fakultas Teknik Universitas Surabaya (UBAYA), berhasil menciptakan inovasi alat bantu pengelasan gesek berputar (Rotary Friction Welding/RFW) yang ekonomis. Mereka memanfaatkan mesin bubut lama yang sudah ada di laboratorium, sehingga biaya produksi rendah dan alat ini mudah dibongkar pasang.
Inovasi ini pun membuahkan hasil gemilang; tim meraih juara pertama kategori rekayasa teknologi dalam ajang Karya Inovasi Laboran dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Tim laboran, yang terdiri dari Thomas Widyadmoko, S.T., Misdi, S.T., dan Prihartono, dibimbing oleh dosen Hudiyo Firmanto, Ph.D. Mereka terinspirasi oleh tingginya harga mesin RFW konvensional di pasaran, yang selama ini menghambat kegiatan praktikum dan penelitian proses manufaktur di Ubaya.
"Inovasi ini membuka jalan bagi mahasiswa dan dosen untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan pengelasan dalam keadaan padat (solid state welding)," ujar Thomas Widyadmoko, ketua tim.
Keunggulan alat bantu RFW ini terletak pada beberapa aspek: kompatibilitas dengan berbagai mesin bubut manual, pengaturan fleksibel untuk variasi putaran spindle (poros penjepit), diameter, waktu, dan tekanan sangat cocok untuk keperluan penelitian. Selain itu, biaya pembuatannya rendah, mudah dibongkar pasang, pengoperasiannya sederhana, mampu menyambung berbagai material, dan menghasilkan sambungan las yang kuat.
"Alat ini bukan hanya untuk riset dan dosen Ubaya, tetapi juga dirancang sebagai sarana pembelajaran bagi instansi lain, terutama UMKM di Surabaya yang ingin mempelajari teknologi RFW," kata Thomas
Berkat inovasi ini, tim Ubaya berhasil unggul atas 57 perguruan tinggi lain dari 17 provinsi di Indonesia. Alat tersebut telah terdaftar hak cipta pada November lalu.
Ke depan, tim berencana mengembangkan otomatisasi proses pengelasan, menyediakan mesin bubut khusus RFW, dan membuka peluang kerja sama dengan industri atau UMKM untuk mereplikasi alat ini bagi pihak di luar Ubaya.