Drama Pilkada Jombang: Gerindra Pecah, Kader Pilih Kubu Lain!
JOMBANG, iNewsSurabaya.id - Jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jombang, Jawa Timur, sejumlah kader dan bahkan pendiri Partai Gerindra Jombang beralih dukungan dari pasangan calon (Paslon) nomor urut 02, Warsubi Salman (WarSa), ke Paslon nomor 01, Mundjidah-Sumrambah (MuRah). Keputusan ini didasari oleh kekecewaan terhadap kepemimpinan partai yang dianggap hanya dikuasai oleh keluarga calon bupati (Cabup) Warsubi.
Ratno Hadi Siswanto, salah satu deklarator dan pendiri Partai Gerindra di Jombang, mengungkapkan bahwa sejak tahun 2009, ketika Partai Gerindra pertama kali berdiri di Jombang, para kader dan pengurus struktural selalu tegak lurus terhadap keputusan partai. Namun, dalam Pilkada Jombang 2024, situasi berubah.
"Banyak teman-teman (kader Gerindra) yang kecewa dan memilih mendukung MuRah (Mundjidah-Sumrambah), bukan WarSa (Warsubi-Salman)," ujar Hadi.
Hadi menjelaskan bahwa selama proses Pilkada, struktur pengurus partai Gerindra, baik di tingkat ranting, PAC, maupun DPC, tidak dilibatkan dalam kegiatan kampanye.
"Pengurus struktural mulai ranting, PAC hingga DPC tidak dipakai (dilibatkan) di pilkada, dipakai itu saat dibutuhkan, kalau gak dibutuhkan ya sudah gak dipakai lagi," tuturnya.
Ia mencontohkan, saat kegiatan pasar WarSa, mantan ketua partai Gerindra di Jombang tidak dilibatkan, meskipun rumahnya berada di dekat lokasi acara.
"Contoh simpel kemarin ada beberapa, dimana mantan ketua saya partai (Gerindra) di sebelah rumahnya ada kegiatan pasar WarSa, tetapi mantan ketua saya ini tidak diberi tau bahwa di situ ada acara WarSa," kata Hadi.
Kondisi ini membuat para kader dan pengurus struktural merasa tidak dihargai oleh Cabup WarSa dan Ketua Gerindra Jombang, yang merupakan putri dari Cabup nomor 02.
"Maka teman-teman secara manusiawi, karena mereka (kader) punya perasaan tetapi tidak dimanusiakan manusia, maka teman-teman sepakat mendukung Mundjidah-Sumrambah," ujarnya.
Selain itu, para kader dan pengurus struktural juga menilai bahwa Mundjidah-Sumrambah memiliki rekam jejak yang positif.
Sugiono, Wakil Ketua DPC Gerindra Jombang, yang juga merupakan Purnawirawan TNI, menyatakan bahwa meskipun kader partai dan pengurus struktural biasanya tegak lurus terhadap keputusan partai, mereka menilai bahwa figur yang diusung oleh partai dalam Pilkada Jombang kali ini kurang tepat.
"Seharusnya memang kita tegak lurus terhadap rekom yang diberikan DPP. Tapi ini kan bukan pilihan partai. Ini merupakan pemilihan figur pemimpin daerah, jadi kita cenderung merapat kepada orang yang amanah, pernah memimpin Kabupaten Jombang, yakni Bu Mundjidah dan mas Rambah," tuturnya.
Sugiono berharap agar pasangan Mundjidah-Sumrambah dapat memenangkan Pilkada Jombang tahun ini, sehingga program pembangunan dapat dilanjutkan.
"Kita harapkan kelanjutannya ada. Karena pada periode pertama kemarin ada kendala covid, sehingga tidak merata pembangunan itu, sehingga kita lanjutkan kiprahnya Bu Mundjidah dan mas Rambah," kata Sugiono.
Diketahui, pasangan WarSa diusung oleh 8 partai parlemen dan nonparlemen yang bergabung menjadi Koalisi Jombang Maju, yaitu Partai Gerindra, PKB, PKS, Golkar, NasDem, Gelora, PAN, dan PSI.