Laga Perdana Liga 4 di Sukoharjo, Kondisi Lapangan Stadion Dikeluhkan Peserta
SUKOHARJO,iNewsSragen.id - Lapangan Stadion Gelora Merdeka Jombor, Sukoharjo, yang menjadi tempat pertandingan laga perdana Liga 4 Jateng 2024/2025 antara Persiharjo Samba Persada selaku tuan rumah melawan Persebi dari Boyolali, menjadi sorotan sejumlah pihak karena kondisi permukaannya yang tidak rata, alias bergelombang.
Alhasil, dalam laga yang digelar pada Sabtu (4/1/2025) sore kemarin, para pemain dari kedua kesebelasan harus bekerja ekstra keras saat mengontrol bola agar tidak lepas. Pertandingan yang ditonton oleh sekira 2.500 orang itu berakhir dengan skor imbang atau 0-0.
Persiharjo yang baru terbentuk menjelang gelaran Liga 4 terlihat kesulitan mengimbangi permainan Persebi. Laskar Honggopati, julukan bagi Persiharjo, belum mampu menampilkan permainan terbaiknya.
Diperkuat beberapa mantan pemain Persis Solo Yunior, seperti Kiper M. Ihsan dan Agung Wowod, Persiharjo kesulitan menembus pertahanan Persebi Boyolali yang dikawal kiper Tri Rahmad.
28 Tim Tampil Energik di Lomba Senam Kreasi yang Digelar Disporapar dan Darma Wanita Kendal
Sebaliknya Laskar Pandanarang, julukan Persebi, yang lebih matang dalam permainan dengan dikoordinir mantan pemain Timnas Joko Sasongko juga kesulitan melakukan penetrasi akibat kondisi lapangan yang tidak rata.
Asisten pelatih Persiharjo, Benny Andriyawan menyatakan, hasil imbang di laga perdana tersebut bukan yang diharapkan. Namun begitu, pihaknya tidak terlalu mempersoalkan mengingat tim baru terbentuk sehingga masih perlu banyak penyesuaian.
“Hasil imbang ini tetap kami syukuri meski bukan harapan dari kami. Apalagi persiapan yang dilakukan juga sangat minim hanya 2 minggu. Sehingga para pemain dan sebagian yang baru datang juga belum bisa nyetel dengan tim,” ujar Benny.
Usai pertandingan, Benny juga menyoroti adanya pembiaran oleh panitia pelaksana (panpel) terhadap kehadiran suporter Persebi yang tetap diperbolehkan masuk ke dalam stadion.
“Kami sempat protes kepada panpel, dengan hadirnya suporter Persebi. Padahal dalam kesepakatan awal, suporter tamu tidak diperbolehkan datang di Sukoharjo. Pihak Persebi juga sudah menyampaikan dan menghimbau, tapi kok kenapa justru diperbolehkan masuk kedalam stadion. Ini khan sudah melanggar regulasi Liga 4,” tegasnya.
Sementara, pelatih Persebi Doel Khamid, mengaku jika kondisi lapangan di stadion Gelora Merdeka Jombor yang bergelombang membuat anak asuhnya kesulitan, baik dalam passing maupun shooting.
"Kami tetap bersyukur dengan hasil imbang di laga perdana. Namun kami kaget dengan kondisi lapangan yang tidak rata. Bahkan bola yang sudah dalam penguasaan tiba-tiba sulit dikontrol lantaran kondisi tanah yang bergelombang. Apalagi Persebi sudah terbiasa dengan bermain di lapangan yang standar terutama di stadion Kebo Giro Boyolali yang sudah berstandar Liga 2,” beber Doel.
Terpisah, Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Sukoharjo Setyo Aji Nugroho, Minggu (5/1/2025), mengungkapkan terkait kondisi lapangan yang tidak rata, Pemkab Sukoharjo sudah memiliki rencana melakukan revitalisasi Stadion Gelora Merdeka Jombor di tahun 2025 ini.
"Saat ini baru perencanaan penyusunan Detailed Enginering Design (DED). Ini sebagai bentuk persiapan pembenahan fasilitas olahraga untuk masyarakat salah satunya bentuk dukungan kemajuan tim sepakbola Persiharjo Sukoharjo tampil di Liga PSSI seperti Liga 4 Jateng 2024/2025," kata Aji.