Antusias Dukung Rumah Jokowi, Warga Colomadu Kerja Bakti di Jalan Adisucipto
KARANGANYAR,iNewsSragen.id - Sekira 1.000 warga dari berbagai elemen masyarakat menggelar aksi kerja bakti membersihkan sampah dan rumput liar di Jalan Adisucipto Colomadu, Karanganyar, tepatnya sekitar proyek pembangunan rumah negara untuk mantan Presiden RI ke-7, Joko Widodo (Jokowi), Rabu (6/11/2024) siang.
Aksi yang juga dalam rangka menyambut hari jadi Kabupaten Karanganyar ke-107 itu, merupakan bentuk antusiasme masyarakat khususnya warga Kecamatan Colomadu menyambut Jokowi yang akan menempat rumah barunya di Desa Blulukan yang saat ini tengah dalam proses pembangunan.
Keberadaan rumah negara untuk Jokowi itu dinilai telah membawa dampak positif bagi warga di wilayah Colomadu. Nilai positif itu satunya dalam hal peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat di sektor jasa dan kuliner.
"Dari warga Colomadu sangat mendukung sekali pembangunan rumah Pak Jokowi di Desa Blulukan ini. Efeknya luar biasa, ini mendukung masuknya investasi dan kemajuan wilayah. Dan masyarakat tidak ada satupun yang menolak," kata Camat Colomadu Dwi Adi Susilo disela mendampingi warga yang kerja bakti.
Menurutnya, kerja bakti yang dilakukan warga juga bertepatan dengan momen menyambut hari jadi Kabupaten Karanganyar ke-107. Yang terlibat kerja bakti disebutkan dari semua elemen, mulai ibu -ibu PKK, petani, karyawan, pengusaha, hingga pelajar.
"Jadi disepanjang ruas Jalan Adisucipto (sekira 2 kilometer) mulai simpang empat Colomadu hingga batas kota sebelum masuk Solo, para pengusaha dan warga membersihkan area pinggir jalan di lokasi masing-masing. Kerja bakti dilakukan siang ini sampai sore," kata Adi.
Nantinya, menurut Adi, setelah kerja bakti bersih-bersih jalan akan dilanjut dengan pemasangan umbul - umbul untuk menyongsong hari jadi Kabupaten Karanganyar.
" Bersamaan dengan kegiatan kerja bakti ini juga dilaksanakan do'a bersama oleh warga Colomadu menyambut hari jadi Kabupaten Karanganyar dan untuk kelancaran proyek pembangunan rumah Pak Jokowi," terangnya.
Dalam kesempatan itu, Adi juga mengklarifikasi tentang beredarnya informasi menyesatkan terkait luas lahan proyek rumah Jokowi. Ditegaskan bahwa luas tanah keseluruhan totalnya sekira 1.200 meter persegi (1,2 hektar), bukan 12.000 (12 hektar) seperti yang selama ini dinarasikan oleh sejumlah pihak.
"Luasnya itu yang benar 1,2 hektar. Salah sekali itu jika ada yang menyebut 12 hektar," imbuh Camat.
Menegaskan yang disampaikan Camat, Kepala Desa Blulukan Slamet Wiyono yang ikut turun memimpin warganya kerja bakti, menyatakan sejak proyek pembangunan rumah Jokowi santer diberitakan telah membawa dampak positif bagi desa yang dipimpinnya.
"Untuk warga Blulukan sendiri, secara khusus dan Colomadu secara umum merasa bangga karena Pak Jokowi sebagai mantan presiden akan menempati rumah barunya disini, tepatnya di Desa Blulukan," kata Slamet.
Ia pun optimis pemilihan lokasi rumah Jokowi di Blulukan akan membawa dampak masuknya investor dari luar daerah, baik dari luar Colomadu maupun dari luar Karanganyar. Selain itu, harga tanah juga ikut terdongkrak naik.
"Sudah ada beberapa investor yang masuk untuk melakukan penjajagan membuka usaha disini, saat ini masih belum final," ungkapnya.
Senada, Kades Gajahan yang wilayah desanya bersebelahan dengan Desa Blulukan, Lilis Nuryanti mengaku ikut bangga dan senang menyambut Jokowi yang akan menempati rumah barunya di Colomadu.
"Tadi kami juga mengerahkan warga dari kelompok wanita tani dan kelompol warga lainnya untuk bergabung ikut kerja bakti. Kalau untuk menyambut hari jadi Kabupaten Karanganyar sudah rutin kami lakukan, tapi ini momennya sedikit berbeda dengan adanya pembangunan rumah Pak Jokowi," imbuhnya.
Sementara tokoh masyarakat Colomadu, Sarmidi juga mengaku senang dan bangga atas pembangunan rumah dari negara untuk Jokowi. Ia tak memungkiri jika keberadaan rumah Jokowi tersebut ikut mendongkrak harga tanah di Colomadu.
"Jadi, langsung maupun tidak langsung akan menaikkan harga tanah di sekitar Colomadu. Bahkan para investor pun juga tertarik. Karena Colomadu terkenal daerah aman, kondusif, dan nyaman, serta dekat dengan bandara juga," paparnya.
Selain harga tanah yang terdongkrak, dampak positif lain yang muncul adalah tumbuhnya usaha warga dalam bidang kuliner, perhotelan, dan wisata dimana salah satu andalannya adalah De Tjolomadoe.
"Harapannya, warga Colomadu harus selalu menjaga keamanan dan kenyamanan untuk kondusif. Meskipun ada isu dari luar yang tidak setuju dengan rumah Pak Jokowi disini, itu tidak seberapa karena hanya kelompok kecil. Silahkan saja menyampaikan pendapat tidak setuju tapi yang penting jangan menganggu," pungkasnya.