PkM UMS Usung Teknologi Tepat Guna, Jadi Sarana Tata Kelola Aset Desa secara Modern

PkM UMS Usung Teknologi Tepat Guna, Jadi Sarana Tata Kelola Aset Desa secara Modern

Terkini | sleman.inews.id | Senin, 23 September 2024 - 15:50
share

SOLO, iNewsSleman.id - Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) di Desa Wirogunan, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo. Kegiatan yang dilaksanakan tim PkM Dosen Fakultas Geografi UMS membawa program Teknologi Tepat Guna (TTG).

Tim PkM beranggotakan 8 orang, 4 di antaranya adalah dosen dan 4 lainnya adalah mahasiswa. Para dosen yang dimaksud adalah Prof Dr Kuswaji Dwi Priyono, M.Si sebagai ketua tim, Dewi Puspitasari, M.Sc, Wisnu Setiawan, Ph.D  dan Hamim al Basry, M.Sc.

Kuswaji menyampaikan bahwa kegiatan dilaksanakan sebagai bentuk pendampingan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Desa Wirogunan dalam tata kelola aset desa secara modern dalam wadah Interkoneksi destinasi wisata hijau.

“Aset desa berupa luasan lahan yang selama ini kurang dimanfaatkan secara optimal, sehingga terkesan seperti lingkungan kumuh. Bahkan ada lahan yang diduga menjadi tempat prostitusi, itu cukup mengganggu masyarakat setempat,” kata Kuswaji melalui siaran pers Humas UMS, Senin (23/9/2024)

Ketua PkM tersebut menjelaskan, berdasarkan toponimi Desa Wirogunan, pada mulanya terkait dengan adanya Makam Abdi Dalem Keraton Kartasura tempo dulu, sebelum dipisahkan menjadi Kerajaan Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta yang bernama Tumenggung Wiroguna.

“Makam bersebelahan dengan area sendang yang mempunyai keunikan dan nilai religi sebagai ikon Destinasi Wisata Desa Wirogunan. Selanjutnya aset desa lainnya yang berjarak 1-2 km pada jalur lingkar utara Kartasura sangat potensial dikembangkan sebagai destinasi wisata terpadu menuju Sukoharjo makmur,” jelas Kuswaji.

TTG berupa masterplan peruntukan aset desa sebagai wisata terpadu, dikelola BUMDes dengan memanfaatkan aset desa. Kegiatan dilaksanakan pada Rabu (18/9/2024). 

“Diharapkan destinasi wisata ini akan menjadi alternatif pintu masuk menghilangkan kepenatan perjalanan yang jauh dari arah barat Jakarta, Semarang, Bandung serta dari arah timur Surabaya dan Malang,” ucapnya. 
 

Topik Menarik