PLN Indonesia Power Siap Tingkatkan Kapasitas SPBU Hidrogen Senayan

PLN Indonesia Power Siap Tingkatkan Kapasitas SPBU Hidrogen Senayan

Ekonomi | sindonews | Rabu, 23 April 2025 - 19:04
share

PT PLN Indonesia Power (PLN IP) akan meningkatkan kapasitas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Hidrogen (SPBH) di kawasan Senayan, Jakarta. SPBH Senayan ini merupakan fasilitas pengisian hidrogen pertama di Indonesia dan menjadi bagian dari upaya mendorong ekosistem kendaraan ramah lingkungan berbasis hidrogen.

Direktur Utama PLN IP, Edwin Nugraha Putra, mengatakan pengembangan hidrogen hijau merupakan langkah strategis menuju energi masa depan di Indonesia. Menurutnya, PLN IP berkomitmen menyediakan infrastruktur energi hidrogen dari hulu hingga hilir.

"PLN IP telah mengembangkan green hydrogen, mulai dari sisi hulu melalui green hydrogen plant (GHP) hingga sisi hilir seperti hydrogen refueling station (HRS) atau SPBH," ujar Edwin dalam keterangan tertulis, Rabu (23/4/2025).

Menurut dia SPBH Senayan merupakan bagian dari peta jalan nasional dalam pengembangan energi hidrogen dan diharapkan menjadi model awal pengembangan SPBH di kota-kota lainnya.

"Dalam beberapa tahun ke depan, keberadaan SPBH di berbagai titik akan menjadi kunci dalam mewujudkan transportasi berbasis hidrogen," tuturnya.

Dia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, BUMN, dan sektor swasta dalam menghadirkan inovasi energi bersih yang dapat mempercepat pencapaian target net zero emission nasional.

Sementara, General Manager Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Priok, Buyung Arianto, menyampaikan bahwa peningkatan kapasitas SPBH Senayan akan terus dilakukan. Saat ini, SPBH tersebut dilengkapi hydrogen refueller dengan tekanan pengisian 350 bar dan waktu pengisian kurang dari lima menit.

"Ke depan, kami akan menambahkan spesifikasi hingga 700 bar dengan waktu pengisian kurang dari tiga menit," kata Buyung.

Pembangunan SPBH ini merupakan bagian dari strategi PT PLN (Persero) dan subholding-nya untuk mendukung transisi energi di sektor transportasi serta mendukung target net zero emission pada 2060.

Untuk mendukung pasokan hidrogen di sisi hulu, PLN telah mengoperasikan 22 unit green hydrogen plant (GHP) sejak 2023. Sebanyak 13 di antaranya dikelola langsung oleh PLN IP.

GHP tersebar di sejumlah pembangkit, antara lain PLTU Pangkalan Susu, PLTU Suralaya 1–7, PLTU Suralaya 8, PLTGU Cilegon, PLTU Labuan, PLTU Lontar, PLTGU Tanjung Priok, PLTU Pelabuhan Ratu, PLTGU Tambak Lorok, PLTG Pemaron, PLTGU Grati, PLTU Adipala, dan PLTP Kamojang.

Dengan total 13 unit GHP, PLN IP memiliki kapasitas produksi hidrogen mencapai 80 ton per tahun, yang setara dengan 40 dari total kapasitas produksi GHP milik PLN. Dari jumlah tersebut, 32 ton digunakan untuk kebutuhan operasional pembangkit (sebagai pendingin generator), sementara 48 ton lainnya siap dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, termasuk pengisian SPBH.

Topik Menarik