Presiden Prabowo dan Mentan Amran Pimpin Tanam Padi Serentak di 14 Provinsi

Presiden Prabowo dan Mentan Amran Pimpin Tanam Padi Serentak di 14 Provinsi

Nasional | sindonews | Rabu, 23 April 2025 - 19:24
share

Presiden Prabowo Subianto bersama Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan Menko Pangan Zulkifli Hasan melakukan kunjungan kerja ke Sumatera Selatan, Rabu (23/4/2025) dalam rangka memimpin kegiatan tanam padi serentak di 14 provinsi secara nasional.

Dalam kegiatan tanam padi, Prabowo menggunakan drone pertanian yang mampu menyebar benih secara efisien di area yang luas.

“Alhamdulillah, hari ini saya diundang Menteri Pertanian dan Gubernur Sumatera Selatan untuk melihat peningkatan lahan dari yang tadinya rawa dan tidak produktif dan katanya di sini adalah tempat buaya. Sekarang sedang dibangun 105.000 hektare sawah dengan teknik-teknik yang paling modern di dunia. Tadi saya sendiri mencoba, kaget juga saya untuk pertama kali mengendalikan drone,” ujar Prabowo pada kegiatan tanam di Desa Pelabuhan Dalam, Kecamatan Pamulutan, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Rabu (23/4/2025).

Dia mengapresiasi upaya yang dilakukan berbagai pihak dalam mendorong swasembada pangan nasional. Presiden menekankan pentingnya manajemen air dan perawatan lahan yang optimal untuk memastikan hasil panen maksimal.

“Drone itu yang menebarkan benih. Ini ternyata bisa satu hari 25 hektare. Yang tadinya 1 hektare ke tenaga manusia dikerjakan selama 25 hari sekarang 25 hektare 1 hari dan ini nanti ada 100.000 hektare sawah produktif,” katanya.

Sesuai laporan yang diterimanya, program ini diperkirakan meningkatkan produksi beras Sumsel dari 3 juta ton menjadi 4 juta ton per tahun atau kenaikan sebesar 25. Langkah nyata ini tentu menjadikan Indonesia tidak hanya swasembada pangan, tetapi menuju posisi sebagai lumbung pangan dunia.

“Kita sudah bisa membantu negara sahabat seperti Malaysia. Kita bukan negara yang minta-minta, kita negara yang membantu. Ini membanggakan. Negara kuat adalah negara yang mampu menjamin ketahanan pangannya sendiri,” tegas Prabowo.

Presiden juga menekankan pentingnya pemerataan kesejahteraan petani sebagai produsen pangan utama bangsa. “Semuanya bahu-bahu dari semua daerah kita angkat kemampuan kita, kita angkat penerimaan janji yang didapat oleh para petani kita, para petani kita adalah kelompok produsen, kelompok yang menghasilkan pangan untuk seluruh bangsa Indonesia. Kalau pangan kita aman, negara aman,” ujarnya.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, pada April ini penanaman serentak dilakukan di 160 kabupaten di seluruh Indonesia dengan melibatkan 8 gubernur dan 3 wakil gubernur. Target tanam bulan ini mencapai 1,3 juta hektare dengan proyeksi hasil sebesar 7,5 juta ton gabah atau setara 3,5-4 juta ton beras. Angka ini jauh di atas kebutuhan bulanan nasional yang berkisar 2,5 juta ton.

“Khusus Sumatera Selatan, tahun lalu produksinya mencapai 2,9 juta ton. Tahun ini kita optimis bisa mencapai 3,7 juta ton. Ini bukan hanya target, tapi berdasarkan realita dan tren positif serapan serta produksi,” ujarnya.

Dia menuturkan serapan beras nasional hingga April ini menjadi yang tertinggi dalam 10 tahun terakhir dan stok beras nasional tembus 3 juta ton atau angka tertinggi dalam 20 tahun terakhir.

Menko Pangan Zulkifli Hasan menyebut Menteri Pertanian sebagai sosok tangguh yang telah mendorong produksi dalam negeri ke arah swasembada.

“April ini stok beras kita 3 juta ton. Jika kondisi normal hingga 2026 kita tidak perlu impor beras lagi. Apalagi Mentan terus menggenjot penanaman dan membuka lahan baru, walaupun irigasi belum semuanya selesai. Jika irigasi tuntas dan tidak ada kemarau panjang, produksi akan melimpah,” katanya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) hingga April 2025, produksi gabah nasional telah mencapai 13,9 juta ton, sementara kebutuhan beras sekitar 2,6 juta ton per bulan.

Diketahui, kegiatan tanam serentak ini dilaksanakan secara hybrid di 14 provinsi, termasuk Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, hingga NTB dengan melibatkan ribuan petani dan penyuluh lapangan.

Topik Menarik