Panembahan Senopati Membangkang! Ini Isi Pesan Rahasia dari Utusan Sultan Hadiwijaya
PANEMBAHAN Senopati yang berkuasa di Mataram pernah mendapat tamu dua utusan khusus dari Kerajaan Pajang. Mereka datang untuk menyampaikan beberapa pesan penguasa Kerajaan Pajang Sultan Hadiwijaya kepada Panembahan Senopati yang sudah dua tahun tak menghadap.
Panembahan Senopati awalnya sempat menyanggupi supaya dirinya menghadap ke Pajang menemui Sultan Hadiwijaya atau Joko Tingkir, penguasa Pajang, yang kala itu masih menguasai wilayah Mataram di Alas Mentaok.
Selanjutnya Panembahan Senopati lantas melaporkan bahwa Ki Pamanahan meninggal bersama Ki Juru Martani.
Tapi yang terjadi setelah itu Panembahan Senopati mulai menunjukkan pembangkangannya, hingga membuat Sultan Hadiwijaya mengirimkan Ki Wuragil dan Ngabehi Wila Marta. Keduanya pun sempat bertemu dengan Panembahan Senopati di Lipura.
Saat itu Senopati tengah berkuda lantas diberikan pesan dari Sultan Hadiwijaya. Tapi sebagaimana dikutip dari "Tuah Bumi Mataram: Dari Panembahan Senopati hingga Amangkurat II", ternyata pesan itu direspon negatif oleh Panembahan Senopati.
Panembahan Senopati menunjukkan pembangkangannya yang nyata ke Sultan Hadiwijaya, yang merupakan penguasa wilayah Mataram yang diberikan kepada ayahnya.
Bahkan konon pesan dari Sultan Hadiwijaya itu dijawab dengan ketus oleh Panembahan Senopati, yang sudah diangkat sebagai anak oleh Sultan Pajang itu.
Tapi menariknya perkataan dari Panembahan Senopati ke Sultan Hadiwijaya tidak disampaikan secara utuh oleh dua utusan Pajang itu.
Wuragil dan Wila Marta membuat laporan palsu ke Sultan Hadiwijaya. Indikasi pembangkangan nyata Panembahan Senopati tidak dilaporkan ke Sultan Pajang.
Maka sebagai gantinya, kedua utusan itu memberikan laporan palsu kepada Sultan Hadiwijaya. Keduanya menyatakan bahwa Panembahan Senopati bersedia menghadap ke Pajang.
Namun mereka berdua diminta untuk pulang dulu nanti ia akan menyusul. Mendengar laporan kedua utusannya itu, Kanjeng Sultan percaya saja dan tidak bertanya lebih lanjut.
Di sisi lain, adanya utusan Pajang yang datang ke Mataram didengar oleh Ki Juru Martani, paman Panembahan Senopati.
Kronologi Kecelakaan Truk Terguling di Flyover Jatingaleh Semarang, Sopir Diduga Ugal-ugalan
Ia merasa kecewa melihat perlakuan keponakannya, dan menegur Panembahan Senopati. Apalagi selama ini Ki Juru Martani merupakan penasehat Mataram, yang juga dipasrahi Panembahan Senopati (Sutawijaya) muda usai ayahnya Ki Pamanahan meninggal dunia.
Bahkan bersama Ki Juru Martani pulalah Panembahan Senopati menghadap Sultan Hadiwijaya usai Ki Pamanahan meninggal. Selanjutnya Sultan Hadiwijaya mengangkat Panembahan Senopati sebagai pemimpin di Mataram menggantikan ayahnya, tapi masih menjadi wilayah kekuasaan Kerajaan Pajang.









