Fakta Baru Dokter Pemerkosa di RSHS Bandung Nikmati Fantasi Seksual Lihat Orang Pingsan

Fakta Baru Dokter Pemerkosa di RSHS Bandung Nikmati Fantasi Seksual Lihat Orang Pingsan

Nasional | sindonews | Kamis, 10 April 2025 - 14:13
share

Fakta mengejutkan terungkap dalam penyidikan kasus pemerkosaan yang dilakukan dokter residen Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Unpad, Priguna Anugerah Pratama (31).

Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Barat mengungkap bahwa tersangka memiliki kelainan seksual, yakni fantasi yang membuatnya senang melihat orang pingsan.

“Fantasinya senang melihat orang yang pingsan,” ujar Direskrimum Polda Jabar Kombes Pol Surawan saat dikonfirmasi pada Kamis (10/4/2025).

Temuan ini menambah daftar panjang kejanggalan dalam kasus yang kini tengah menyita perhatian publik.

Menurut Surawan, tersangka diketahui baru menikah selama tiga bulan dan belum memiliki anak.

Saat ini, polisi masih menunggu hasil pemeriksaan psikologi forensik untuk menguatkan indikasi kelainan seksual tersebut.

Surawan menjelaskan, aksi pemerkosaan terjadi pada 18 Maret 2025 dini hari di sebuah ruangan kosong yang terletak di Gedung MCHC lantai 7 RSHS Bandung.

Ruangan tersebut diketahui merupakan area baru yang belum digunakan secara resmi oleh pihak rumah sakit.

Korban dalam kasus ini adalah seorang wanita yang saat itu tengah mendampingi orang tuanya yang dalam kondisi kritis.

Dalam kondisi cemas dan lelah, korban akhirnya diajak ke ruangan tersebut dengan dalih menjalani proses transfusi darah.

Padahal, transfusi darah dialihkan dari orang tua ke anaknya karena kondisi pasien yang sudah sangat kritis.

“Anaknya tuh nggak tahu tujuannya apa-apa, kemudian dibawa ke ruang yang baru,” jelas Surawan.

Di lokasi kejadian, pihak kepolisian menemukan barang bukti berupa kondom dan jejak sperma yang kini telah diamankan dan dibekukan untuk keperluan tes DNA.

Penemuan ini semakin memperkuat dugaan bahwa tindakan tersebut telah direncanakan secara sadar oleh tersangka.

Sementara itu, kondisi korban disebut sudah mulai membaik secara fisik, namun masih mengalami trauma psikis yang cukup dalam.

Topik Menarik