Komaruddin Hidayat Khawatir Negara Ini Menjelma Bagaikan Kandang Ayam

Komaruddin Hidayat Khawatir Negara Ini Menjelma Bagaikan Kandang Ayam

Nasional | sindonews | Senin, 27 Januari 2025 - 08:39
share

Akademisi Prof Komaruddin Hidayat memberikan kritikan soal fenomena pejabat yang kerap saling lempar tanggung jawab dalam menyelesaikan permasalahan bangsa. Dia bahkan menggambarkan kondisi ini sebagai gejala moral yang merosot, mirip dengan masyarakat yang hidup di “negara kandang ayam”.

“Negara kandang ayam. Kandang ayam itu baunya menyengat hidung. Orang yang rumahnya dekat kandang ayam terganggu tidurnya oleh baunya yang sangat menyengat. Tapi bagi mereka yang tiap hari mengurusi peternakan ayam, hidungnya sudah beradaptasi. Hilang kepekaannya,” tulis Prof Komaruddin lewat akun media sosial Instagramnya @hidayatkomaruddin, dikutip Senin (27/1/2025).

Dia bahkan mengungkapkan kekhawatirannya bahwa negara ini bisa berubah menjadi “kandang ayam,” di mana masyarakat terbiasa dengan bau busuk penyimpangan para pejabatnya. Setiap hari, masyarakat dijejali dengan kabar korupsi, nepotisme, dan pelanggaran moral lainnya. Akibatnya, hal itu lambat laun dianggap wajar.

“Saya khawatir negara ini akan menjelma bagaikan kandang ayam. Tiap hari mata, telinga, otak dan hati dijejali berita korupsi dan pelanggaran moral. Jangan-jangan kita semakin letih dan sudah beradaptasi dengan berbagai penyimpangan yang terjadi. Korupsi dianggap yang biasa. Nepotisme disikapi biasa-biasa saja,” katanya.

Menurut dia, kepekaan moral masyarakat perlahan akan memudar karena paparan yang terus-menerus terhadap penyimpangan. Ditambah dengan fenomena pejabat yang saling melempar tanggung jawab sehingga memperburuk kondisi bangsa saat ini.

“Pejabat saling lempar tanggungjawab kita membisu. Ketika kepekaan moral sudah mati, tak ubahnya kita seperti peternak ayam yang merasakan bau taik ayam serasa parfum,” tegasnya.

Menutup kritikannya, Prof Komaruddin membuat pertanyaan yang seharusnya menjadi refleksi bersama, baik bagi pejabat maupun masyarakat agar bangsa ini dapat keluar dari bayang-bayang “negara kandang ayam” menuju masa depan yang lebih bermartabat. “Mau dibawa kemana bangsa dan negara ini?” tanya Prof Komaruddin retoris.

Topik Menarik