Rusia Larang Impor Daging dari Uni Eropa, Ada Apa?

Rusia Larang Impor Daging dari Uni Eropa, Ada Apa?

Terkini | sindonews | Sabtu, 18 Januari 2025 - 16:00
share

Pengawas Keamanan Pangan Rusia (Rosselkhoznadzor) telah melarang impor daging dari Uni Eropa (UE) karena risiko penyakit mulut dan kuku (PMK). Mengutip Russia Today, Rosselkhoznadzor mengumumkan bahwa impor dan transit produk melalui wilayah Rusia ke negara ketiga akan dilarang mulai 20 Januari 2025.

Embargo tersebut diberlakukan setelah Jerman melaporkan wabah PMK pertamanya dalam hampir 40 tahun pada minggu lalu, pada kawanan kerbau di wilayah Brandenburg dekat Berlin. Pejabat di Jerman sejak itu telah menerapkan zona eksklusif sejauh 3 km dan zona pemantauan sejauh 10 km.

PMK adalah penyakit virus menular pada hewan seperti sapi, domba, kambing, dan babi. Gejalanya meliputi demam, luka, lepuh, dan keengganan untuk bergerak atau makan. Hewan-hewan tersebut sering disembelih untuk mencegah wabah.

Terdeteksinya wabah tersebut telah mendorong larangan impor daging Jerman oleh beberapa negara, termasuk Australia, Argentina, Korea Selatan, Inggris, Kanada, dan Meksiko. Di dalam UE sendiri, kontrol perbatasan telah diperketat oleh Belgia, Prancis, Irlandia, Belanda, dan Polandia.

Namun, menurut perkiraan Rosselkhoznadzor, tindakan yang diambil oleh Komisi Eropa untuk menahan penyebaran penyakit tersebut tidak memadai. Pengawas keamanan pangan Rusia mengatakan salah satu alasan munculnya penyakit tersebut di Jerman adalah pergerakan ternak dan produk ternak yang tidak terkendali melalui Ukraina melintasi UE.

Menurut Rosselkhoznadzor, rute yang paling mungkin terjadinya penyakit tersebut adalah Turki-Ukraina-Polandia-Jerman. Studi oleh Laboratorium Referensi Nasional dan Laboratorium Referensi UE mengonfirmasi bahwa virus tersebut termasuk dalam penyakit PMK serotipe O, yang urutannya paling dekat ditemukan di Turki pada Desember 2024.

"Ini sangat memprihatinkan mengingat hampir tidak adanya layanan veteriner di wilayah Ukraina," tulis Rosselkhoznadzor, seraya mencatat bahwa media Eropa dan Ukraina sebelumnya menerbitkan informasi tentang pengungkapan skema penipuan untuk penyelundupan berbagai barang, termasuk produk pertanian, yang beroperasi di pelabuhan Odessa.

Peternak Jerman telah menyatakan kekhawatiran bahwa mereka dapat mengalami kerugian besar akibat wabah PMK. Asosiasi koperasi pertanian negara itu mengatakan pada hari Kamis bahwa industri pertanian dan makanan kemungkinan telah kehilangan sekitar 1 miliar euro atau sekira USD1 miliar (Rp16 triliun, kurs Rp16.000 per USD) akibat wabah tersebut.

Topik Menarik