Kekayaan Keluarga Dodi Al Fayed, Pacar Putri Diana yang Tewas Bersama dalam Kecelakaan Mobil di Paris
JAKARTA - Kekayaan keluarga Dodi Al Fayed, pacar Putri Diana yang tewas bersama dalam kecelakaan mobil di Paris, masih terus menarik perhatian publik. Pasalnya, keluarga tersebut mengumpulkan kekayaan yang signifikan sebelum bergaul dengan para bangsawan.
Keluarga Al-Fayed yang kontroversial diperkenalkan di musim kelima serial sejarah populer Netflix "The Crown," saat Mohamed Al-Fayed berteman dengan Putri Diana di Royal Windsor Horse Show.
Seperti yang ditunjukkan di musim keenam drama kerajaan tersebut, putra Mohamed, Dodi, baru saja berkencan dengan Diana saat Diana meninggal. Ia juga meninggal dalam kecelakaan mobil yang menewaskan mendiang Putri Wales pada Agustus 1997.
Di musim kelima episode tiga "The Crown," keluarga Al-Fayed ditanyai tentang latar belakang mereka saat mereka mengajukan tawaran untuk membeli Ritz di Paris. Keluarga kaya tersebut juga terkenal di seluruh Inggris karena membeli Harrods dan hubungan pribadi mereka yang dekat dengan Putri Diana.
Meskipun kaya dan terkenal, keluarga tersebut mengalami kesulitan untuk berintegrasi sepenuhnya ke dalam lapisan tertinggi masyarakat Inggris, keluarga kerajaan. Sebuah artikel tahun 1997 dari Washington Post mengatakan Mohamed Al-Fayed "diabaikan oleh para bangsawan berdarah biru."
Kekayaan Keluarga Dodi Al Fayed
Mohamed Al-Fayed, kepala keluarga memiliki kekayaan bersih sebesar 2 miliar USD atau sekira Rp32 triliun pada April 2023, menurut Forbes. Contoh kekayaan keluarga tersebut, termasuk jam tangan mahal dan pesawat pribadi, digambarkan dalam "The Crown."Sumber kekayaan keluarga tersebut telah dipertanyakan oleh Departemen Perdagangan dan Industri Inggris, yang menuduh mereka salah mengartikan informasi tentang "asal-usul, kekayaan, kepentingan bisnis, dan sumber daya mereka" saat mengambil alih Harrods, menurut New York Times.
Mohamed Al-Fayed lahir di Mesir saat negara itu masih menjadi bagian dari Kekaisaran Inggris, yang meninggalkan kesan kuat padanya saat masih kecil. Pasukan Inggris pertama kali menduduki Mesir pada 1882 dan bertahan hingga 1950-an ketika krisis Terusan Suez, yang ditunjukkan pada musim kedua "The Crown," menyebabkan pasukan mereka menarik kehadiran militer mereka.
"The Crown" menunjukkan Mohamed tumbuh besar tak lama setelah Raja George VI turun takhta Inggris ke istana dan menikahi kekasihnya dari Amerika, Wallis Simpson. Mohameh yang direka-reka memuja orang Inggris sebagai "Dewa" dalam serial tersebut.
Dalam kehidupan nyata, dia berbicara kepada The New York Times pada 1985 tentang dampak hal ini pada masa kecilnya, termasuk memiliki pengasuh anak berkebangsaan Inggris dan pendidikan yang mengikuti standar Inggris.
"Kesan sebuah kerajaan besar dan seorang Raja yang meninggalkan segalanya karena cintanya kepada seorang wanita — itulah yang saya alami saat masih kecil," kata Mohamed kepada People pada 1990.
Mohamed dan saudara-saudaranya sering bekerja sama, meski Mohamed adalah orang yang ditunjukkan dalam "The Crown" yang melakukan sebagian besar transaksi bisnis. "Secara umum, jika Anda berbicara dengan salah satu saudara, Anda telah berbicara dengan mereka semua," kata Peter Costain, direktur perusahaan konstruksi Costain Group.
Mohamed kemudian mengajukan permohonan menjadi warga negara Inggris beberapa kali, pertama pada 1995. Dan ketika permohonannya tidak membuahkan hasil, dia mengungkap politisi yang telah mengambil keuntungan darinya ke media.
"Saya melakukannya untuk membalas dendam, untuk menunjukkan kepada orang-orang yang benar-benar menjalankan negara ini, kualitas apa yang mereka miliki," katanya kepada Vanity Fair pada 1995.
"Saat ini, hanya orang-orang sampah. Saya masih bisa mendengar prasangka, kaum rasis di kalangan kelas atas. Mereka menyebut diri mereka sebagai apa yang disebut kaum elit," katanya.
"Saya hanya ingin berbagi kewarganegaraan dengan keempat anak saya yang berkebangsaan Inggris," katanya dalam surat kepada New York Times.
Namun Putri Diana berteman dengan Mohamed dan akhirnya menjalin hubungan dengan anggota keluarga lainnya. Dalam "The Crown," karakter Mohamed berteman dengan Putri Diana di Royal Windsor Horse Show yang disponsori Harrods. Setelah dia dicemooh oleh Ratu (Imelda Staunton), Diana duduk bersama Mohamed, dan dia meminta Putri Diana untuk memanggilnya "Mou Mou."
Menyentuh Hati, Begini Perjuangan Jessica Iskandar Melahirkan Anak Ketiga: Hidup dan Mati!
Mohamed dan Diana sering terlihat menikmati kebersamaan mereka. Diana dilaporkan tidak terganggu oleh ketidakjelasan seputar latar belakang keluarga Mohamed.
Menurut Washington Post, Diana dan Dodi dilaporkan memulai kisah asmara mereka di atas kapal pesiar Mohamed pada 1997 dan keduanya segera membicarakan pertunangan. Hubungan yang berkembang pesat ini menjadi fokus "The Crown" musim keenam, bagian pertama.
"Mereka memiliki sikap yang sama terhadap Pemerintahan dan keluarga kerajaan, rasa tidak suka terhadap apa yang Diana sebut sebagai 'perusahaan,' orang-orang yang berada di sekitar keluarga kerajaan," kata Max Clifford, seorang teman dan sekutu politik Mohamed, kepada Washington Post pada 1997.
Menurut New York Times, Dodi dinyatakan meninggal di tempat kejadian dan Diana meninggal beberapa jam kemudian akibat luka yang dideritanya dalam kecelakaan itu. Keduanya meninggalkan Ritz Paris setelah makan malam di sana pada malam itu di akhir Agustus 1997 Mereka dikejar oleh paparazzi dari hotel ke lokasi terakhir mobil itu, Terowongan Alma, tempat kecelakaan terjadi.
Kecelakaan itu memicu beberapa teori konspirasi, beberapa di antaranya termasuk bahwa pasangan itu dibunuh. Mohamed mengajukan pernyataan yang direkam dalam video yang meminta campur tangan Amerika dalam investigasi yang terjadi pada 2001.
"Saya mencari dukungan dari rakyat Amerika untuk memberikan tekanan melalui anggota Kongres agar merilis dokumen yang akan mengungkap kebenaran tentang tragedi tersebut. Saya tidak ragu bahwa kematian itu adalah hasil pembunuhan dengan inti rasisme," katanya dalam rekaman tersebut menurut ABC News.