Menteri LH Cek Pengelolaan Sampah Stasiun Senen dan Terminal Pulo Gebang
Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq meninjau pengelolaan sampah di Stasiun Senen, Jakarta Pusat dan Terminal Pulo Gebang, Jakarta Timur, Jumat (27/12/2024). Peninjauan dilakukannya menindaklanjuti arahan Presiden Prabowo Subianto agar para menteri Kabinet Merah Putih turun langsung ke lapangan selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Sedangkan tujuan Hanif mengecek dua lokasi penting itu untuk memastikan kenyamanan dan keselamatan masyarakat, termasuk dalam pengelolaan lingkungan di lokasi-lokasi publik. Di Stasiun Senen, Hanif menyoroti pentingnya pengelolaan sampah di tempat-tempat yang menjadi pusat pergerakan masyarakat.
Di sana, dirinya pun mengapresiasi langkah-langkah ramah lingkungan yang telah diterapkan oleh pihak KAI dan Kepala Stasiun Senen. “Kita lihat langsung berbagai upaya go green yang sudah dilakukan di Stasiun Senen. Jika dibandingkan beberapa dekade lalu, kini kereta api sudah jauh dari kesan kumuh dan tidak bersih,” kata Hanif.
Cuaca Jakarta Diprediksi Hujan Sore Hari
Dirinya menginstruksikan Stasiun Senen terus menjadi pelopor perubahan perilaku masyarakat dalam memilah, memilih, dan mengelola sampah. Hanif juga meminta Kepala Stasiun untuk meningkatkan pengawasan dan menjadikan stasiun tersebut sebagai pusat edukasi pengelolaan sampah untuk masyarakat.
“Saya ingin pengawasan stasiun ini mampu menjadikan lokasi-lokasi yang akan menstimulasi perubahan karakter dan peradaban bangsa kita melalui pilah, pilih sampah, dan kelola sampah,” tuturnya.
Stasiun Senen juga menyediakan fasilitas ramah lingkungan seperti stasiun pengisian ulang air minum untuk mengurangi sampah plastik. "Tadi kita lihat hampir di setiap 5-10 meter tersedia air isi ulang, sehingga tidak perlu lagi membawa botol plastik yang kemudian akan menimbulkan sampah plastik tetapi cukup membawa tumbler," ujarnya.
Selain itu, Kepala Stasiun Senen diminta untuk mengatur waktu dan lokasi pembuangan sampah yang terpilah, sesuai regulasi pemerintah daerah. “Saya juga meminta Kepala Stasiun untuk tidak ragu menegakkan peraturan terkait pengelolaan sampah, sesuai kebijakan gubernur dan wali kota," jelasnya.
Menteri Hanif melanjutkan kunjungan ke Terminal Pulo Gebang yang menjadi salah satu terminal terbesar di Jakarta. Hanif menekankan tantangan besar dalam mengelola sampah kepada pengelola Terminal Pulo Gebang.
Dia meminta pengelola Terminal Pulo Gebang untuk melakukan edukasi intensif, mengingatkan penumpang dan pelaku usaha di terminal untuk mengelola sampah masing-masing.
"Kepada pimpinan Terminal Pulo Gebang ini harapan saya tidak bosan-bosan untuk mengedukasi. Jadi bak-bak sampah tadi di area tertentu seperti di tenan tenan kalau memang memungkinkan tidak perlu disediakan. Jadi tenan-tenan itu yang harus mengelola sendiri tidak membebankan kepada pengelola kawasan,” ujarnya.
Menteri Hanif juga meminta pengelola terminal untuk mengoptimalkan fasilitas sampah dengan menyediakan tempat sampah yang terpisah untuk memudahkan pengelolaan lebih lanjut. "Di tempat tertentu diperlukan tempat sampah yang lebih komplet paling tidak ada tiga sampah yang berbeda yang memudahkan mengelola lebih lanjut," imbuhnya
Dirinya pun meminta untuk mengelola Food Waste dengan memanfaatkan area luas terminal untuk menggunakan teknologi komposter agar residu sampah yang dikirim ke Bantar Gebang bisa diminimalkan. "Saya berharap, Terminal Pulo Gebang dapat menjadi contoh tata kelola sampah yang mandiri, sehingga sisa yang dikirim ke Bantar Gebang hanyalah residu," pungkasnya.