Kisah Zara Dar, Mahasiswi IT di Amerika Serikat yang Tinggalkan Gelar PhD untuk Jadi Kreator OnlyFans
Zara Dar, seorang mahasiswi IT di Amerika Serikat tengah mencuri perhatian banyak orang. Baru-baru ini, ia membuat keputusan mengejutkan untuk keluar dari program PhD dan beralih menjadi pembuat konten di OnlyFans.
Sekadar informasi, OnlyFans ini merupakan platform layanan konten berlangganan berbayar yang bisa dibuat oleh pengguna. Konten yang dimaksud bisa berupa foto, video hingga siaran langsung.
Kreator di OnlyFans dapat memperoleh uang dari pengguna lain yang berlangganan konten-konten miliknya. Sayangnya, platform tersebut telah mendapat reputasi kurang baik karena selama ini sering dipakai untuk membuat konten tak senonoh.
Foto/Instagram @zara.darzKisah Zara Dar Tinggalkan Gelar PhD untuk Jadi Kreator OnlyFans
Zara Darcy atau lebih dikenal Zara Dar lahir dan dibesarkan di Texas, Amerika Serikat. Pada latar belakangnya, Zara menggambarkan dirinya sebagai orang Amerika dengan akar Persia, Eropa Selatan, Timur Tengah, dan India.Mengutip Times of India, Kamis (26/12/2024), Zara sudah meraih gelar master dalam ilmu komputer dari University of Texas. Tak lama setelahnya, ia memutuskan menjadi influencer dalam komunitas teknologi.
Foto/Instagram @zara.darzPada perjalanannya, Zara sebenarnya sedang mengejar program PhD di Austin, Texas. Namun, sebelum menyelesaikan studi, ia memilih berhenti dengan alasan yang mengejutkan.
Zara rela berhenti untuk mengejar program PhD untuk beralih profesi sebagai konten kreator OnlyFans penuh waktu. Hal ini tampak mengejutkan bagi sebagian orang yang selama ini mengenal atau mengikutinya.
Sebelum benar-benar berhenti, Zara sebenarnya memang sudah dikenal sebagai sosok terkemuka dalam bidang pembelajaran teknologi. Melalui kanal YouTube miliknya yang sudah diikuti 126 ribu pelanggan, ia sering membagikan ilmu tentang pembelajaran mesin dan jaringan di sana.
Foto/Instagram @zara.darzNamun, gebrakannya baru-baru ini yang terbilang mengejutkan tidak dilakukan tanpa alasan. Melalui salah satu unggahan di akun YouTube miliknya yang berjudul 'PhD dropout to OnlyFans model', Zara mengatakan keputusan untuk fokus pada OnlyFans alih-alih melanjutkan studinya merupakan pengambilan yang sulit.
"Saya menangis tersedu-sedu atas keputusan untuk berhenti dari PhD karena ini adalah keputusan yang menegangkan, bukan karena saya sangat sedih. Beralih ke OnlyFans dan pembuatan konten secara penuh, ini bukan sekadar pilihan karier, ini terasa seperti pertaruhan arah seluruh hidup saya," kata Zara dalam unggahan di kanal Youtube pribadi di @zara-dar.
Zara kemudian menjelaskan bahwa tekanan di dunia akademis jauh dari visi ideal yang pernah dimilikinya. Meski ia awalnya masuk ke sana dengan hasrat tulus untuk meneliti, Zara dihadapkan pada kenyataan pahit dunia akademis, seperti tugas administratif yang sangat banyak hingga kurangnya pengakuan.
"Pekerjaan mereka mungkin mendatangkan kekayaan dan ketenaran bagi orang lain sementara kita tetap berada di belakang layar. Karena mudah dikorbankan, kita akan terus-menerus khawatir akan diberhentikan sewaktu-waktu." imbuhnya.
Zara kemudian membayangkan kehidupan yang berbeda saat dirinya tidak terikat oleh harapan atau batasan-batasan dari kantor perusahaan. Pada akhirnya, ia mulai terpikirkan untuk menekuni bidang lain yang dirasanya cocok.
Masih dalam video itu, Zara mengatakan bahwa ia sebenarnya telah mengambil profesi kreator konten di OnlyFans sebagai pekerjaan sampingan saat menempuh pendidikan doktoralnya. Ia mengaku telah memperoleh $1 juta melalui pekerjaannya tersebut dan bisa melunasi hipotek keluarga serta membeli mobil untuk dirinya sendiri.
Zara lalu membandingkan gaji sebagian besar profesor di Amerika yang memperoleh penghasilan $100.000 per tahun dan menghabiskan waktu mereka untuk menulis proposal hibah alih-alih melakukan penelitian. Ini jelas berbeda dengan pundi-pundi yang bisa didapat dari OF.
Itulah kisah Zara Dar, mahasiswi IT di AS yang tinggalkan gelar PhD untuk menjadi kreator di Onlyfans.