Hujan Seharian, Makassar Dikepung Banjir
Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) dikepung banjir usai diguyur hujan, Minggu (15/12/2024). Akibatnya kemacetan parah terjadi di jalan-jalan pusat kota.
Dari pantauan, hujan yang mengguyur Kota Daeng mengakibatkan banjir dan genangan air terjadi di mana-mana, seperti di Jalan AP Pettarani. Di lokasi ini kendaraan pun mengular hingga beberapa kilometer.
Kondisi yang sama juga terjadi di Jalan Penghibur di wilayah Pantai Losari, begitu juga di Jalan Veteran, Jalan Hasanuddin, Jalan Urip Sumoharjo (wilayah Kantor Gubernur Sulsel).
"Terjadi banjir di mana-mana, seperti di jalan utama yakni Jalan AP Pettarani, kawasan Flyover, Jalan di depan kantor gubernur, kawasan pantai dan Jalan Hasanuddin," kata salah seorang warga Makassar, Fatih kepada SINDOnews, Minggu (15/12/2024).
Selain jalan-jalan di pusat kota, wilayah langganan banjir juga tidak luput dari banjir seperti Perumnas Antang Blok 10 kawasan BTP (Tamalanrea) hingga di kawasan Jalan Sulawesi Makassar.
"Banjir dan genangan air merata di mana-mana setelah hujan seharian sejak dini hari, terutama wilayah langganan banjir, yakni di kawasan Perumnas Antang, Tamalanrea," ungkap warga Makassar lainnya, Rudi Syarif.
Bahkan di wilayah Perumnas Antang Blok 10 air tidak hanya menggenangi akses jalan tetapi puluhan rumah juga sudah mulai terendam, bahkan warga sudah mulai mengungsikan kendaraan mereka ke jalan yang lebih aman.
"Jalan sudah tidak bisa diakses, warga harus memilih jalur alternatif, warga masih bertahan di rumah meski tergenang tapi sudah mulai mengamankan barang berharga dan kendaraannya," ujar Rudi.
Diketahui hujan yang mengguyur Kota Makassar sudah terjadi dalam sepekan terakhir namun intensitas hujan di hari Minggu lebih tinggi dari biasanya karena terjadi sejak dini hari hingga Minggu (15/12/2024).
BMKG sebelumnya telah memberikan peringatan dini adanya potensi terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, di Kota Makassar.
Sementara wilayah potensi meluas, terjadi di Kabupaten Sidrap, Parepare, Soppeng, Barru, Pangkep, Maros, Gowa dan Takalar.