3 Trik Manipulasi Agus Disabilitas yang Wajib Diwaspadai Kaum Hawa, Jangan Sampai Terpedaya!

3 Trik Manipulasi Agus Disabilitas yang Wajib Diwaspadai Kaum Hawa, Jangan Sampai Terpedaya!

Infografis | sindonews | Rabu, 11 Desember 2024 - 18:49
share

I Wayan Agus Suartama alias Agus disabilitas telah ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus pelecehan seksual. Hari ini, Agus menjalani rekonstruksi kasus tersebut dengan sejumlah tempat berbeda, seperti Taman Udayana, Nang Homestay hingga jalan sekitar Islamic Center, Rabu (11/12/2024).

Pada agenda tersebut, ada sekitar 49 adegan yang diperagakan Agus. Terbagi dalam dua versi (korban dan tersangka), semuanya akan menjadi kelengkapan berkas perkara.

Sebelumnya, polisi juga merilis percakapan Agus Disabilitas saat melancarkan aksinya merayu wanita agar bisa dilecehkan. Di dalamnya, terdapat beberapa kalimat atau ucapan yang mengindikasikan adanya aksi manipulasi emosi lewat permainan kata-kata.

Teknik Manipulasi Agus Disabilitas yang Wajib Diwaspadai Kaum Hawa

1. Penyalahgunaan Rasa Bersalah

Populer dengan istilah ’Guilt trip’, aksi ini merupakan taktik membuat seseorang merasa bersalah atas keputusan atau tindakan yang diambilnya. Biasanya, pelaku melakukan hal tersebut sebagai senjata untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan dari orang lain.

Mengutip laman VeryWellMind, ada banyak tujuan dari guilt trip yang dilakukan orang. Di antaranya adalah memanipulasi korban agar melakukan sesuatu yang mungkin biasanya tidak pernah mereka lakukan.

Pada kasus Agus, rekaman suara itu menunjukan bahwa pelaku sempat merayu dengan cara mengungkit-ungkit masa lalu korban. Seolah-olah Agus mengetahui masa lalu korban dengan pacarnya, Agus kemudian menjadikannya merasa bersalah, lalu mengambil keuntungan.

"Kamu pikir saya modus ya, seperti cowok-cowok lain, benarkan? Karena cowok-cowok itu juga hanya manfaatin kamu. Modusnya gini-gini, buktinya merusak kamu,” ucap Agus dalam video itu. 2. Memberikan perhatian berlebihan (H2)

Perhatian berlebih sering digunakan manipulator kepada korban. Salah satu tujuannya untuk mendapatkan pengaruh dan kontrol emosional pada korban.

Misalnya, saat seseorang ada masalah, pelaku akan memberi perhatian atau sekadar kalimat-kalimat busuk yang menenangkan. Padahal, mereka sebenarnya tidak benar-benar peduli dengan masalah si korban dan hanya ingin mengambil keuntungan.

Masih dalam rekaman tersebut, Agus sempat berusaha menenangkan korban yang ditemuinya. Agus seakan-akan menjadi orang yang paling tahu tentang korban dengan kalimat-kalimat palsunya.

"Saya tahu kamu lagi banyak masalah, saya bilang kamu harus kuat. Aku mohon sama kamu, kamu harus sukses. Pertemuan ini sudah ditakdirin, bukan hanya kebetulan. Saya ndak mau kamu disakitin lagi. Kamu sayang sama orangtua? Jangan ngikutin teman yang salah. Berjuang, kakak pasti bisa.” ucap Agus.

3. Berbohong

Berbohong bisa dibilang sebagai salah satu taktik manipulasi klasik. Biasanya, mereka melakukan ini untuk menghindari tanggung jawab, mengontrol situasi hingga mendapatkan keuntungan tertentu.

Pada korbannya, Agus senantiasa membohongi mereka dengan kalimat-kalimat yang menenangkan hati. Padahal, semua itu dilakukan hanya untuk menggali informasi lebih dalam mengenai korban, lalu menggunakannya sebagai ancaman jika dibutuhkan.

Agus kemudian menawarkan keahlian tertentu sebagai dalih untuk mendekati korban. Salah satu keahliannya adalah ritual mandi wajib yang diklaim dapat membersihkan diri dari dosa atau keburukan akibat hubungan seksual di masa lalu.

Dirreskrimum Polda NTB, Kombes Pol Syarif Hidayat, mengatakan Agus dalam modusnya menawarkan keahlian bisa mensucikan korban yang pernah melakukan hubungan seksual bersama kekasihnya. Awalnya korban menolak, tetapi ancaman pelaku untuk membuka aib korban membuatnya menyerah.

Itulah beberapa trik manipulasi Agus disabilitas yang wajib diwaspadai kaum hawa.

Topik Menarik