Kapan Rusia Bersedia Akhiri Perang dengan Ukraina?
Rusia memulai invasi ke Ukraina pada 24 Februari 2022. Waktu itu, operasi militer resmi diumumkan Presiden Vladimir Putin dengan target demiliterisasi.
Hampir tiga tahun berlalu, perang Rusia dengan Ukraina yang didukung sekutunya di Barat masih berjalan.
Menghadapi masa depan yang tak pasti, harapan muncul setelah Donald Trump kembali terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat di Pilpres 2024.
Meski baru akan berkantor di Gedung Putih pada Januari 2025 mendatang, Trump telah berjanji segera mengakhiri perang Ukraina. Namun, solusi tersebut nantinya juga bergantung pada keputusan Rusia sendiri.
Kapan Rusia Bersedia Akhiri Perang dengan Ukraina?
Rusia sebenarnya sudah siap mengakhiri pertarungan panjang di Kiev. Namun, mereka memiliki sejumlah syarat tertentu yang wajib ditaati Ukraina maupun sekutunya di Barat.Mengutip Reuters, Presiden Rusia Vladimir Putin pada pertengahan tahun ini sudah mengemukakan persyaratannya untuk mengakhiri perang. Salah satu ketentuan utamanya adalah Ukraina harus mencabut ambisi NATO-nya.
Syarat tersebut baru-baru ini ditegaskan oleh Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov dalam sebuah wawancara jurnalis Amerika Serikat (AS) Tucker Carlson.
Masih sama, Rusia menginginkan status non-blok Ukraina yang artinya tidak ada NATO, tidak ada pangkalan militer, dan tidak ada latihan militer dengan partisipasi pasukan asing.
Selain itu, Kiev diharuskan menarik pasukan dari seluruh wilayah yang diklaim Moskow. Sebagai tanggapan, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menolak keras usulan tersebut.
Zelensky bahkan menegaskan posisi resmi Kiev yang tidak akan berhenti sampai seluruh tentara Rusia diusir dari wilayahnya.
Arah pertempuran sendiri berpotensi berubah menyusul kembalinya Trump di Gedung Putih. Ia sebelumnya mengatakan memiliki prioritas berbeda dengan Joe Biden yang bersikeras jika Ukraina harus memutuskan waktu dan cara bernegosiasi sendiri.
Meski belum diungkap secara resmi, beberapa laporan seperti dari Wall Street Journal menyebut adanya kemungkinan tim transisi Trump yang mengusulkan agar Ukraina berjanji tidak bergabung dengan NATO selama 20 tahun.
Hal ini diharapkan bisa dipertimbangkan Moskow untuk mengakhiri invasinya.
Pada sisi Rusia, sekali lagi jika mengutip ucapan Vladimir Putin pada Mei lalu, ia menyebut pihaknya siap menghentikan perang yang dinegosiasikan jika Kiev dan sekutunya mengakui garis medan pertempuran saat ini.
Sebaliknya, Moskow juga siap untuk terus berperang apabila Ukraina dan Barat tidak menanggapi.