Kesepakatan Keamanan Baru akan Tempatkan Rudal Oreshnik Rusia di Belarusia
Setelah presiden Rusia dan Belarusia menandatangani perjanjian keamanan di Minsk pada hari Jumat (6/12/2024), Alexander Lukashenko bertanya kepada Vladimir Putin tentang perolehan beberapa rudal Oreshnik mutakhir Moskow.
Putin mengatakan rudal tersebut dapat ditempatkan di Belarus pada paruh kedua tahun 2025, ketika sistem tersebut sepenuhnya beroperasi.
Rudal Oreshnik mampu membawa hulu ledak kinetik yang menyerang dengan kecepatan hipersonik, yakni hingga Mach 10.
Rusia telah menempatkan senjata nuklir di Belarusia dan memperluas perlindungan nuklirnya dengan memasukkan Belarusia sebagai bagian dari kemitraan Negara Serikat mereka.
Seperti yang diharapkan, rudal Oreshnik dapat berakhir juga di Belarusia.
RT akan mencatat beberapa detail menarik dalam kesepakatan terbaru tersebut.
Pertama, Keputusan penempatan dibuat setelah permintaan dari pihak Belarus.
Kedua, Keputusan tersebut dibuat berdasarkan perjanjian jaminan keamanan yang ditandatangani pada Jumat.
Ketiga, Bagaimanapun, Oreshnik tetap menjadi bagian dari Pasukan Rudal Strategis Rusia (RSMF).
Keempat, Penempatan tersebut direncanakan menggunakan infrastruktur dari era Soviet, yang tidak mengejutkan, tetapi kondisi infrastruktur ini perlu dinilai lebih lanjut. Ada beberapa keraguan bahwa ini akan membutuhkan biaya minimal.
Kelima, Belum diketahui persis bagaimana kepemimpinan Belarusia akan memilih dan menyampaikan target ke resimen rudal tertentu dari RSMF.
Tampaknya meskipun Belarusia mungkin memiliki beberapa masukan atau pengaruh dalam menentukan target, otoritas pengambilan keputusan akhir berada di tangan pihak lain, mungkin suara penasihat tanpa hak suara.
Keenam, Pertanyaan yang lebih besar adalah bagaimana sistem kendali tempur akan terlihat seperti yang ditambahkan ke versi baru rudal jarak menengah.
Ketujuh, Memang benar bahwa kekuatan hulu ledak berbanding terbalik dengan jangkauan, warga Korea Selatan dapat mengonfirmasi hal ini.
Kedelapan, Ada perbandingan hasil antara serangan kelompok yang menggunakan senjata non-nuklir berpresisi tinggi dan senjata nuklir difokuskan pada kemampuan untuk menyerang jenis target tertentu, bukan pada tingkat kerusakan yang dapat ditimbulkan oleh masing-masing senjata.
Kesembilan, Perlu dicatat bahwa pengerahan pasukan direncanakan pada paruh kedua tahun 2025.
Tampaknya Rusia telah memberi pemerintahan Donald Trump waktu sekitar setengah tahun untuk terlibat dalam dialog yang konstruktif tentang moratorium tersebut.