Najib Klaim Diberi Rp217 Miliar oleh 2 Pangeran Arab Saudi, Sangkal Korupsi 1MDB
Mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak mengeklaim bahwa uang RM60,6 juta (lebih dari Rp217 miliar) yang masuk rekeningnya merupakan pemberian dua pangeran Arab Saudi.
Menurutnya, itu bukan uang korupsi dari 1Malaysia Development Berhad (1MDB).
Dana sebesar itu masuk ke rekening pribadi Najib di bank AmIslamic pada tahun 2011.
Najib (71) mengatakan tidak masuk akal jika dua pangeran Arab Saudi akan mengambil bagian dalam skema kriminal oleh Low Taek Jhoseorang buronan Malaysia yang lebih dikenal sebagai Jho Lowuntuk mencuri uang dari 1MDB.
Sebaliknya, Najib mengatakan dana RM60.629.839,93yang diterimanya dalam dua gelombang masing-masing sebesar USD10 juta pada bulan Februari dan Juni 2011 dari kedua pangeran Arab Saudi tersebut merupakan sumbangan dan dukungan finansial yang dijanjikan oleh mantan penguasa Saudi, almarhum Raja Abdullah, kepadanya.
Dana ini merupakan sumbangan yang diberikan oleh Raja Abdullah dan ditransfer melalui rekening Riyad Bank yang dimiliki atas nama bersama Yang Mulia Pangeran Faisal bin Turki al-Saud dan Yang Mulia Pangeran Saud bin Abdulaziz al-Saud, kata Najib yang dari kursi saksi dalam pembelaannya di persidangan kasus 1MDB, Kamis (5/12/2024).
Ketika diminta untuk menanggapi tuduhan jaksa penuntut bahwa uang 1MDB masuk melalui Good Star Limited milik Low dan kemudian ke rekening bersama kedua pangeran Saudi di Riyad Bank sebelum RM60 juta sampai kepadanya, Najib berkata: Tuduhan ini sama sekali tidak masuk akal dan menentang logika.
Saya tidak dapat memahami mengapa dua pangeran, Yang Mulia Pangeran Faisal bin Turki al-Saud dan Yang Mulia Pangeran Saud bin Abdulaziz al-Saud, berkonspirasi dengan Jho Low untuk menggunakan rekening bersama mereka untuk melakukan tindakan kriminal guna memfasilitasi penyelewengan dana kepada saya, yang mana kedua pangeran ini hanya akan menerima USD4,5 juta," paparnya.
Dugaan seperti itu sungguh menggelikan dan mencerminkan keputusasaan jaksa penuntut untuk membangun narasi yang tidak memiliki dasar dalam kenyataan, imbuh Najib, seperti dikutip dari MalayMail .
Najib menepis gagasan bahwa kedua pangeran Arab Saudi itu bergabung dalam skema semacam itu untuk menipu 1MDB.
Saya tidak dapat memahami betapa menggelikannya klaim jaksa penuntut bahwa dua pangeran Saudi, yang sama sekali tidak kekurangan uang, akan menyetujui skema semacam itu dan mencoreng reputasi mereka sendiri dengan berpartisipasi dalam konspirasi kriminal dengan Jho Low," kata bekas PM Malaysia tersebut.
Gagasan bahwa kedua pangeran ini, anggota terkemuka keluarga Kerajaan Saudi dengan sumber daya yang sangat besar, akan dengan sukarela melibatkan diri mereka dalam skema semacam itu menentang semua akal sehat dan logika, lanjut Najib.
Najib menuduh jaksa penuntut membuat klaim tersebut tanpa bukti pendukung yang kredibel.
Najib mengatakan bahwa jaksa penuntut seharusnya menunjukkan laporan bank dari Riyad Bank untuk membuktikan bahwa RM60 juta tidak berasal dari sumber yang sah yang terkait dengan almarhum Raja Abdullah, jika klaim jaksa penuntut itu benar.
Ditanya oleh pengacara Wan Azwan Aiman Wan Fakhruddin, Najib mengatakan bahwa fakta bahwa uang itu berasal dari rekening bersama kedua pangeran membuatnya percaya bahwa itu adalah sumbangan murni.
Najib mengatakan dia tidak pernah diberitahu bahwa RM60 juta itu tidak berasal dari sumbangan yang diduga dari pemerintah Arab Saudi.
Ketika dirujuk ke dua dokumen perbankan tentang dua transfer sebesar USD10 juta (total USD20 juta atau RM60 juta) pada tanggal 24 Februari 2011 dan 14 Juni 2011 kepadanya, Najib mengonfirmasi bahwa dokumen tersebut menunjukkan nama Pangeran Faisal sebagai nasabah pemesan dengan alamat di Riyadh, Arab Saudi, dan nasabah pemesan adalah Riyad Bank di Arab Saudi, dan nasabah penerima adalah AmPrivate Banking-MR, Malaysia.
Ketika diminta menjelaskan hubungan Pangeran Faisal dengan almarhum Raja Abdullah karena Najib mengatakan RM60 juta adalah sumbangan yang diberikan oleh penguasa Saudi tersebut, Najib mengatakan Pangeran Faisal adalah "bagian dari keluarga kerajaan Saudi".
Najib mengatakan bahwa dia memang memberi tahu penyidik kasus 1MDB bahwa dia yakin RM60 juta tersebut berasal dari Raja Abdullah dan pemerintah Saudi.